TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan spanduk dukungan terhadap Kopassus di Yogyakarta melanggar izin penyelenggaraan reklame karena ditempatkan di lokasi yang seharusnya steril dari spanduk. Lokasi yang steril di antaranya adalah kawasan Tugu dan Nol Kilo Meter. “Pemasang spanduk anti-premanisme tidak pernah meminta izin ke Dinas Pendapatan Daerah Kota Yogyakarta,” ujar Kepala Bidang Pajak Daerah Dinas Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta, Tugiyarta Senin 15 April 2013.
Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Nur Widi mengatakan akan mencopot ratusan spanduk itu karena dipasang di lokasi yang tidak tepat. “Beberapa spanduk melanggar karena dipasang di tiang listrik dan pohon,” katanya.
Spanduk yang dipasang di depan Perempatan Kantor Pos Besar pada Rabu, 10 April 2013 telah dicopot oleh pemasang. "Kami pindahkan ke Kota Baru dan Perempatan Gramedia karena di titik nol hanya boleh dipasang Bendera Merah Putih," kata pemasang spanduk dari kelompok yang menamakan diri Face of Yogya, Irwan Cahya Nugraha Gosong. Dia mengaku memasang 200 spanduk anti-premanisme. "Dengan spanduk itu orang bisa melihat Yogyakarta aman dari preman."
Spanduk anti-premanisme bertebaran di tepi jalan di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul sejak Senin 8 April 2013. Munculnya spanduk itu setelah penembakan empat tahanan yang dituding sebagai preman oleh belasan anggota Kopassus di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu 23 Maret 2013.
Spanduk itu bertuliskan: Basmi Preman, I Love Kopassus, Terimakasih Kopassus, dan I Love Polri. Spanduk berukuran 3 X 0,6 meter beberapa diantaranya dipasang di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, perempatan Ngampilan, perempatan Wirobrajan, Jalan Wates, perempatan Tugu, Pingit, Demak Ijo. Semua spanduk dipasang tanpa izin dari pemerintah kota maupun kabupaten.
Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) Yogyakarta, Adjad Soeharsono mengatakan organisasinya memasang 10 spanduk di sejumlah perempatan. "Kami putra putri TNI dan Polri tidak terima TNI dihujat," katanya.
SHINTA MAHARANI
Berita terkait
4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang
2 jam lalu
Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga
Baca Selengkapnya5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior
7 jam lalu
Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.
Baca SelengkapnyaKasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka
11 jam lalu
Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang
17 jam lalu
Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.
Baca SelengkapnyaNiat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga
22 jam lalu
Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng
1 hari lalu
Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.
Baca SelengkapnyaMenko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi
1 hari lalu
Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi
Baca SelengkapnyaMahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah
1 hari lalu
Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.
Baca SelengkapnyaTaruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya
2 hari lalu
Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.
Baca SelengkapnyaJenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini
2 hari lalu
Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.
Baca Selengkapnya