Jalan Raya Puncak di Desa Ciloto Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ambles hingga 10 cm. TEMPO/Deden Abdul Aziz
TEMPO.CO, Cianjur - Kondisi jalan di pinggir Jembatan Cipendawa di Kampung Pasireurih Desa Cibodas Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terancam ambruk menyusul terus terkikisnya tembok penahan tebing (TPT) akibat abrasi air sungai. Apalagi saat ini curah hujan masih cukup tinggi, sehingga mengancam keselamatan pengendara.
Ambrolnya TPT itu terjadi sejak terjadi banjir bandang beberapa bulan lalu. Hingga kini sarana umum belum diperbaiki sehingga kerusakan semakin meluas yang berimbas terkikisnya TPT di pinggir jalan. Warga setempat memasang papan peringatan agar pengendara yang melintasi jalur tersebut lebih berhati-hati. Arus kendaraan, baik dari arah Pacet menuju Puncak maupun sebaliknya, diatur oleh para sukarelawan agar beban jembatan tidak terlalu berat.
Jalan yang ambles sekitar 15 meter dengan kedalaman lebih dari 10 meter. Luas amblesan bertambah karena terus terkikisnya tanah penahan jalan sehingga semakin terlihat menjorok. "Makanya warga inisiatif memasang papan peringatan agar para pengendara yang melintas berhati-hati. Apalagi saat ini curah hujan lumayan tinggi, sehingga tembok penahan tebing terus terkikis," kata Usep, 38 tahun, warga setempat, di Cianjur, Selasa, 9 April 2013.
Wakil Bupati Cianjur Suranto mengatakan Pemkab Cianjur tengah berupaya memperbaiki jalan tersebut, termasuk infrastruktur jembatan lainnya. "Namun karena keterbatasan anggaran, kami coba mengedepankan skala prioritas. Semua infrastruktur jalan dan jembatan akan coba diperbaiki," kata Suranto.
Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Cianjur, Athe Adha Kusdinan, mengatakan semua kerusakan akibat bencana alam akan segera diperbaiki. Terutama perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang terjadi di beberapa titik. "Kami akan upayakan menggunakan dana darurat karena memang kerusakan infrastruktur itu akibat bencana alam," kata Athe.
