TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menganggap masih ada kejanggalan dalam kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Salah satunya, masalah pemindahan empat tersangka yang menjadi korban penyerangan ke penjara Cebongan.
"Itu yang harus didalami oleh Komnas HAM," kata anggota Komnas, Nurkholis, di Cikini, Jakarta, Sabtu, 6 April 2013. Seperti diketahui, para korban yang tewas dalam penjara Cebongan merupakan tahanan titipan dari Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Selain itu, ia menambahkan, Komisi perlu mendalami jumlah pelaku penyerangan. "Sebelas, tujuh belas, atau sepuluh."
Komisi juga bakal mendalami cara para pelaku menyerang penjara Cebongan. "Apakah pelaku-pelaku ini bergerak tidak dalam konteks hierarki atau solidaritas di antara mereka-mereka saja dan tidak melibatkan komandan di atasnya?" kata Nurkholis.
Karena itu, menurut dia, penyelidikan Komisi dalam kasus itu bakal tetap dilakukan. "Setidaknya terhadap aspek itu. Kan sampai sekarang belum jelas," ucap Nurkholis.
Ia mengatakan penyelidikan Komisi ini dilakukan untuk menilai ada atau tidaknya pelanggaran hak asasi dalam kasus penyerangan itu. Soalnya, empat korban penyerangan merupakan warga sipil yang tewas di dalam tahanan milik negara.
"Lembaga mana saja, unit mana saja yang patut dimintai pertanggungjawaban karena meninggalnya empat orang sipil ini?" ujar Nurkholis. Menurut dia, ini adalah aspek tanggung jawab negara. "Pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban, ya, pasti sipil dan militer. Artinya, pemerintahan eksekutif maupun militer," ujar Nurkholis. Adapun penyelidikan Komisi ditargetkan selesai tiga pekan ke depan. "Paling lama (segitu). Insya Allah."
PRIHANDOKO
Berita lainnya:
Profil Grup 2 Kopassus, Penyerang LP Cebongan
SBY Bilang Pelaku Penyerangan LP Cebongan Kesatria
Mabes Polri Copot Kepala Polda Yogyakarta
Karier Messi Terancam Berakhir?
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
17 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
17 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
18 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
18 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
19 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
19 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
19 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
19 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
19 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
19 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya