TNI Didesak Buka Identitas Penyerbu Lapas Cebongan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 5 April 2013 19:31 WIB

Tangisan keluarga saat menjemput peti jenazah berisi korban penyerangan LP Cebongan. TEMPO/Jhon Seo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keluarga korban penembakan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, meminta tim investigasi TNI Angkatan Darat mengumumkan identitas lengkap penyerang.

Nona Etik, keluarga salah satu korban penembakan di Lapas Cebongan, Yohanes Juan Manbait, menghargai hasil investigasi TNI AD. Tapi dia belum puas sebelum tim TNI AD mengungkap identitas 11 pelaku, termasuk U, sang eksekutor. “Nama pelaku harus diumumkan secara terbuka kepada masyarakat,” kata dia kepada Tempo, Jumat, 5 April 2013.

Nona berharap seluruh pelaku penembakan mendapat hukuman sepantasnya. Pelaku hendaknya menjalani sidang pengadilan umum, bukan militer. “Eksekutor harus dihukum seadil-adilnya karena keluarga saya diperlakukan seperti binatang. Saya masih ingat jenazahnya,” katanya.

Dia menambahkan tim TNI AD juga perlu menelusuri lebih mendalam tentang rencana penyerangan, yang diduga telah diketahui sebelum eksekusi. “Kamis sore (21 Maret 2013), Bang Jo (Yohanes Juan) sudah merasa akan ada penyerangan,” katanya.

Sesepuh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta Kepala Staf TNI AD menindak tegas Panglima Kodam IV Diponegoro, Mayor Jenderal Hardiono Sarojo karena membantah anggota Koppasus terlibat dalam penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman sebelum penyelidikan kasus. “Pangdam patut ditindak karena belum apa-apa sudah sebut Kopassus tidak terlibat,” kata sesepuh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa NTT, Daniel Dama Ledo.

Ketua Paguyuban Flores, Sumba Timor, Alor (Flobamora) Yogyakarta, Hillarius Mero berharap ada upaya untuk menggali motif penembakan dan proses hukum terhadap pelaku pasca-pengumuman hasil investigasi. Fakta-fakta di lapangan juga harus diungkap. “Fakta itu untuk menunjukkan apakah penyerangan itu sistematis,” katanya.

Sebelas orang menyerbu penjara Cebongan dengan menggunakan senjata laras panjang, pistol, dan granat, Sabtu dini hari, 23 Maret 2013. Penyerang menembak mati empat orang tahanan titipan Kepolisian Daerah Yogyakarta yang merupakan tersangka penusukan anggota Kopassus Karangmenjangan, Jawa Tengah. Keempatnya adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Yohanes Juan Manbait, Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi, dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi.

SHINTA MAHARANI

Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS || Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas


Baca juga:
Pembocor Sprindik Anas Sekretaris Ketua KPK

Wawancara Abraham Samad, Janji Lebih Galak

Anis Matta: Cita-cita PKS Sama dengan Walisongo

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

21 Juli 2018

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

Dibandrol dengan harga Rp 500 juta, helm pilot Helikopter Apache memiliki teknologi mutakhir. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

21 Juli 2018

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Helmnya pun canggih.

Baca Selengkapnya