Mobil-mobil Misterius di Depan LP Sleman
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Selasa, 2 April 2013 15:31 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta -- Seorang warga yang tinggal di Jalan Kebon Agung, Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Iqbal, melihat dua
mobil melaju ke arah gang yang menuju Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan pada 23 Maret dinihari lalu. Jalan Kebon Agung adalah jalan raya sekitar 50 meter di sebelah selatan LP. (Baca: Malam Jahanam di Cebongan)
"Dua mobil warna gelap. Mobil itu melaju cepat berbelok ke gang menuju LP," kata Yati menirukan Iqbal saat ditemui Tempo di rumahnya, sekitar 20 meter di timur selatan LP, Senin, 1 April 2013.
Iqbal sendiri tengah tak berada di rumah saat disambangi Tempo. Menurut cerita Yati, saat itu Iqbal sedang menyiram lantai teras rumahnya setelah dicor semen pada sore harinya. "Mobilnya hanya dua buah, seperti Avanza dan Innova itu," kata Yati.
Sebelumnya, Dwi juga pernah menyebutkan bahwa dia hanya melihat dua mobil tengah diparkir di depan pagar luar LP. Saat itu, Dwi baru pulang kerja sekitar pukul 00.30 WIB. Rumahnya berada di samping selatan LP. Dia melalui gang tersebut sebelum berbelok ke gang kecil menuju rumahnya. "Waktu itu baru dua mobil yang saya lihat," kata Dwi.
Sedangkan salah seorang sipir menyebutkan ada lima mobil sejenis Avanza dan Innova yang tiba. Empat mobil diparkir di luar pagar LP. Sedangkan satu mobil diparkir di ujung gang selatan LP. Informasi yang diberikan Budi, pemilik bengkel di Jalan Kebon Agung, beda lagi. Bahwa tetangganya melihat mobil sejenis sedan yang diparkir di depan LP.
"Ada yang Honda Jazz warna merah. Suara mesinnya halus. Tapi enggak ada yang tahu mobil-mobil itu meninggalkan LP ke arah mana," kata Budi.
Sali, warga di samping selatan LP, juga tak melihat mobil-mobil itu berdatangan. Rumahnya yang berada di belakang blok A nomor 5--yang menjadi lokasi eksekusi empat tahanan itu--hanya dibatasi tembok LP, deretan rumah dinas, dan pagar kawat berduri di sisi luar. Ia sempat mendengar suara tembakan. Suara tembakan awal ditembakkan satu per satu. Namun kemudian disusul suara tembakan berikutnya yang beruntun.
"Awalnya saya pikir itu tembakan peringatan untuk tahanan yang kabur. Tapi, kok, ada tembakan lagi seperti brem (beruntun). Langsung saya ke luar rumah," kata Sali kepada Tempo.
Saat keluar, dia sudah melihat tetangga kiri-kanannya juga ke luar rumah. Dia juga melihat Sarnidar, istri Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Margo Utomo, diselamatkan warga ke arah selatan. "Tapi kami enggak berani ngapa-ngapain. Takut kena tembak," kata Sali.
Kepala LP, B. Sukamto Harto, yang datang menuju LP memarkirkan mobilnya di deretan toko di timur gang. Dia lalu berjalan mengendap-endap melalui pematang sawah yang membentang di depan LP.
"Saya baru tahu kalau lampu di pagar LP padam malam itu. Tapi esok harinya nyala lagi. Saya bingung juga, kenapa," kata Sukamto. Sedangkan lampu di teras LP maupun di dalam bangunan LP tetap menyala. (Baca: Aksi Penyerangan Penjara Sleman) Simak berita penyerangan profesional di LP Cebongan di sini.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita Lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'
Misteri Selongsong Peluru di Cebongan
Polri Curiga Orang Sipil Terlibat Kasus Cebongan
Kasus Cebongan, Polisi Duga Ada Orang Sipil Terlibat
Pati, Kota Seribu Paranormal
Dari Singapura, Jokowi Belajar Bikin Taman