Misteri Selongsong Peluru di Cebongan  

Reporter

Selasa, 2 April 2013 07:44 WIB

Gedung Lapas Kelas II B Cebongan. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Sleman – Polisi tengah menyelidiki penyebab perbedaan jumlah antara proyektil dan selongsong peluru yang tertinggal di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Proyektil yang ditemukan di dalam sel A5 hanya 20 butir. Padahal selongsong yang berserakan sebanyak 31 butir.

Melihat selisih jumlah antara proyektil dan selongsong tersebut, muncul pertanyaan perihal ke mana sisa proyektil? "Polda masih menunggu hasil uji balistik dari Laboratorium Forensik Mabes Polri," kata juru bicara Polda Yogyakarta, Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, Senin, 1 April 2013.

Polisi sudah memeriksa 45 saksi atas penyerbuan kelompok bersenjata yang menewaskan empat tahanan itu. Mereka adalah tersangka kasus pembunuhan anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Satu Santoso, di Hugo’s Cafe, Sleman.

Sumber Tempo menyebutkan, selisih antara proyektil dan selongsong peluru bisa saja diciptakan oleh penembak untuk mengaburkan jenis senjata yang digunakan. Diduga, penembak mengambil selongsong asli dan menyimpannya di dalam sebuah wadah.

"Setelah menyimpan selongsong asli, pelaku kemudian menyebarkan selongsong peluru lain," ujar sumber itu. Ia mengimbuhkan, meskipun kaliber proyektil peluru sama-sama 7,62 milimeter, panjang selongsong bisa berbeda bergantung pada jenis senjatanya.

Masih menurut sumber Tempo, peluru kaliber 7,62 milimeter biasa digunakan untuk senapan jenis AK 47 maupun Styer. Tapi panjang selongsong setiap senjata dapat berbeda. "Panjang selongsong ada yang 20 milimeter, ada juga yang 25 milimeter."

Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengatakan, institusinya masih menunggu hasil uji balistik atas barang bukti yang didapat dari olah tempat kejadian perkara. "Hasil uji balistik kami tunggu dua minggu ke depan," kata Timur.

Adapun Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono berujar, investigasi yang dilakukan institusinya belum kelar. Tim investigasi dibentuk untuk mengetahui ada atau tidaknya keterlibatan anggota TNI. "Kalau ada (anggota TNI yang terlibat), kami akan berkoordinasi dengan kepolisian," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, siapa pun yang terlibat dalam insiden di penjara Sleman harus dijatuhi sanksi.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mendesak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban serta aparat keamanan segera memberikan perlindungan kepada para saksi dan barang bukti kasus penyerangan penjara Sleman. "Para saksi jangan sampai mengalami hal-hal yang tak diinginkan," ujar dia di Bandung. Simak berita penyerangan profesional di LP Cebongan di sini.

MUH SYAIFULLAH | PRIHANDOKO | ERICK P. HARDI | EFRI R

Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas

Berita Terkait:

Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi

Malam Jahanam di Cebongan
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

16 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

17 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

18 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

18 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

19 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

19 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

19 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

19 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

19 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya