TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR dari Komisi I Inspektur Jenderal (Purn) Sidarto Danusubroto mengatakan pelaku penyerbuan dan penembakan Lapas Cebongan, Yogyakarta, bisa ditemukan. Satu-satunya cara melalui uji balistik dari proyektil dan selongsong peluru di tempat kejadian.
"Dari puluhan peluru yang keluar bisa diketahui dari mana (asalnya) dengan uji balistik," kata Sidarto usai diskusi tentang intelijen di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Ahad, 31 Maret 2013.
Namun, ada syarat utama yang harus dipenuhi, yakni kesatuan yang diduga terlibat, TNI, harus mau memberikan informasi seterang mungkin. Markas Kodam IV Diponegoro dan Markas Kopassus Kandang Menjangan harus mau menyerahkan data senjata yang keluar dari gudang penyimpanan pada malam nahas itu.
Menurut dia, penggunaan senjata api, baik di TNI maupun Polri, sangat kaku dan tercatat. Tidak mudah bagi anggotanya membawa senjata api dari gudang senjata. Perlu izin dari pimpinan atau komandan. Sehingga jika penyerbuan Lapas Cebongan dilakukan militer, sang komandan dipastikan tahu.
Jika ditemukan ada senjata yang keluar gudang pada malam itu, bisa segera dilakukan uji balistik. Salah satunya dengan memeriksa jumlah peluru yang dipakai pada senjata itu. "Tapi kalau kalau satu senjata api laras panjang yang digunakan pelaku itu dibuang, maka penyidikan akan terputus."
Selain senjata api, tentu bisa juga ditelisik siapa saja anggota TNI di Markas Kodam IV Diponegoro dan Markas Kopassus Kandang Menjangan yang keluar markas malam itu. Jika ada yang tercatat keluar markas patut diduga menjadi tersangka.
"Demi kelancaran proses penyidikan, sangat diharapkan pihak TNI mau membuka diri, agar kasus ini bisa dikupas tuntas," kata mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Sabtu, 23 Maret 2013, Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, diserbu belasan orang bersenjata api. Empat tahanan tewas dan dua sipir terluka. Korban tewas adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, dan Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu.
Keempat korban adalah tersangka pengeroyokan seorang anggota Kopassus hingga tewas. Muncul dugaan aksi penyerangan merupakan tindakan balasan atas kematian anggota Kopassus. Namun, polisi belum merampungkan penyidikan kasus ini.
INDRA WIJAYA
EDISI KHUSUS Tempo: Guru Spiritual Seleb
Baca juga:
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar
Komisi I: Penyerangan Cebongan Hampir Sempurna
SBY Jadi Ketua Umum, Loyalis Anas Melemah
Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
16 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
17 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
18 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
18 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
18 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
19 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
19 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
19 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
19 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
19 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya