Begini Cara Ungkap Pelaku Kasus Lapas Cebongan  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 1 April 2013 06:05 WIB

Gedung Lapas Kelas II B Cebongan. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR dari Komisi I Inspektur Jenderal (Purn) Sidarto Danusubroto mengatakan pelaku penyerbuan dan penembakan Lapas Cebongan, Yogyakarta, bisa ditemukan. Satu-satunya cara melalui uji balistik dari proyektil dan selongsong peluru di tempat kejadian.

"Dari puluhan peluru yang keluar bisa diketahui dari mana (asalnya) dengan uji balistik," kata Sidarto usai diskusi tentang intelijen di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Ahad, 31 Maret 2013.

Namun, ada syarat utama yang harus dipenuhi, yakni kesatuan yang diduga terlibat, TNI, harus mau memberikan informasi seterang mungkin. Markas Kodam IV Diponegoro dan Markas Kopassus Kandang Menjangan harus mau menyerahkan data senjata yang keluar dari gudang penyimpanan pada malam nahas itu.

Menurut dia, penggunaan senjata api, baik di TNI maupun Polri, sangat kaku dan tercatat. Tidak mudah bagi anggotanya membawa senjata api dari gudang senjata. Perlu izin dari pimpinan atau komandan. Sehingga jika penyerbuan Lapas Cebongan dilakukan militer, sang komandan dipastikan tahu.

Jika ditemukan ada senjata yang keluar gudang pada malam itu, bisa segera dilakukan uji balistik. Salah satunya dengan memeriksa jumlah peluru yang dipakai pada senjata itu. "Tapi kalau kalau satu senjata api laras panjang yang digunakan pelaku itu dibuang, maka penyidikan akan terputus."

Selain senjata api, tentu bisa juga ditelisik siapa saja anggota TNI di Markas Kodam IV Diponegoro dan Markas Kopassus Kandang Menjangan yang keluar markas malam itu. Jika ada yang tercatat keluar markas patut diduga menjadi tersangka.

"Demi kelancaran proses penyidikan, sangat diharapkan pihak TNI mau membuka diri, agar kasus ini bisa dikupas tuntas," kata mantan Kapolda Jawa Barat ini.

Sabtu, 23 Maret 2013, Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, diserbu belasan orang bersenjata api. Empat tahanan tewas dan dua sipir terluka. Korban tewas adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, dan Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu.

Keempat korban adalah tersangka pengeroyokan seorang anggota Kopassus hingga tewas. Muncul dugaan aksi penyerangan merupakan tindakan balasan atas kematian anggota Kopassus. Namun, polisi belum merampungkan penyidikan kasus ini.

INDRA WIJAYA

EDISI KHUSUS Tempo: Guru Spiritual Seleb

Baca juga:
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar

Komisi I: Penyerangan Cebongan Hampir Sempurna

SBY Jadi Ketua Umum, Loyalis Anas Melemah


Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas


Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

16 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

17 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

18 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

18 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

18 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

19 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

19 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

19 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

19 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya