Hasyim Muzadi: Pasangan Manapun yang Menang, Selisihnya Tipis

Reporter

Editor

Rabu, 25 Agustus 2004 13:24 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya: Cawapres Hasyim Muzadi mengajak siapa pun pasangan yang menang dalam pemilu presiden 20 September mendatang, harus merekrut pihak yang kalah. Sebab, ia memprediksi dalam pilpres putaran kedua, kemenangan yang diperoleh pasangan capres-cawapres sangat tipis. Demikian diungkapkan Hasyim Muzadi ketika menjadi pembicara dalam dialog interaktif yang diselenggarakan oleh Forum Rektor Indonesia simpul Jawa Timur di Hotel Hyatt, Rabu (25/8) siang. Tampil sebagai panelis dalam dialog ini adalah Rektor ITS Mohammad Nuh dan Dekan Fisip Unair Hotman Siahaan.Hasyim menjelaskan, jika pemenang dalam pilpres nanti meninggalkan pasangan cappres dan cawapres yang kalah, maka sang pemenang akan meninggalkan sejumlah gugusan kekuatan. "Jika kekuatan kalah ini ditinggal, maka akan menjadi masalah, tidak menjadi potensi," katanya.Usai tampil sebagai pembicara, ketika dikonfirmasi lebih lanjut tentang maksud pernyataannya tersebut, Hasyim menyatakan harus ada koordinasi dengan kekuatan yang kalah itu. "Tidak berarti harus ikut dalam kabinet," katanya.Karena itu, kata Hasyim, siapa pun yang menang harus memberi toleransi kepada yang kalah. Ini demi menjaga toleransi dan menjaga kebersamaan agar tidak memunculkan masalah baru.Dalam forum dialog ini, Hasyim juga mengatakan dalam pilpres putaran kedua, kalah menang bukanlah memiliki arti sesungguhnya sebagaimana sebuah pertandingan. Namun, kalah menang dalam pilpres hanyalah persoalan siapa yang cepat masuk dalam kekuasaan. "Jadi siapa pun yang menang, tetap mengajak yang kalah demi membangun Indonesia," tegasnya.Menjawab pertanyaan peserta tentang kampanye di berbagai media massa yang sekadar slogan tetapi tidak sampai kepada masyarakat, Hasyim Muzadi dengan enteng menjawab bahwa itu sekadar slogan kampanye yang tidak perlu dimasukkan ke dalam hati."Politik itu "yahannu"-nya banyak. Politik itu mbulet-mbuletnya banyak.Panggungnya banyak. Kalau kita bilang koalisi partai kemudian sana bilang koalisi rakyat, itu kampanye pak. Insya Allah tangal 21 September itu sudah tidak ada," katanya.Situasi pertentangan antara dua pasangan capres-cawapres yang akan bertarung dalam pilpres kedua, kata Hasyim, akan selesai jika hasil pemilu sudah diketahui. "Suasana pertentangan itu kan umurnya tinggal 25 hari saja. Setelah itu semuanya akan menjadi satu, membagi-bagi kekuasaan ini," katanya.Sunudyantoro - Tempo News Room

Berita terkait

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

15 Februari 2024

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

Melihat hasil quick count Pemilu 2024, masih adakah kemungkinan putaran kedua Pilpres 2024? Berikut ini penjelasan lengkap terkait ketentuannya.

Baca Selengkapnya

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

14 Februari 2024

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

Salah satu opsi yang mungkin terjadi dalam Pemilu Pilpres 2024 adalah pelaksanaan pemungutan suara dua putaran. Ini syarat pilpres dua putaran.

Baca Selengkapnya

Erdogan Menang tapi Pemilu Turki Tetap Dua Putaran

15 Mei 2023

Erdogan Menang tapi Pemilu Turki Tetap Dua Putaran

Baik Erdogan maupun pesaingnya Kemal Kilicdaroglu tidak mampu menyapu ambang 50% yang dibutuhkan untuk menghindari putaran kedua Pemilu Turki.

Baca Selengkapnya

Ulama Mesir Syekh Yusuf Al Qaradawi Wafat, Pernah Berpesan kepada Nahdlatul Ulama

27 September 2022

Ulama Mesir Syekh Yusuf Al Qaradawi Wafat, Pernah Berpesan kepada Nahdlatul Ulama

Syekh Yusuf Al Qaradawi, ulama dan cendekiawan Mesir itu wafat pada Senin, 26 September 2022. Ia pernah datang ke kantor PBNU, ini pesannya.

Baca Selengkapnya

Yahya Staquf: Harlah PPP Dihadiri Jajaran PBNU Terbanyak

27 Maret 2022

Yahya Staquf: Harlah PPP Dihadiri Jajaran PBNU Terbanyak

Puncak Harlah PPP ke-49 digelar bersamaan dengan haul Hasyim Muzadi ke-5 di Pesantren Al-Hikam, Malang.

Baca Selengkapnya

5 Tahun KH Hasyim Muzadi Meninggal, Menunjuk Tempat Makamnya Sebelum Berpulang

19 Maret 2022

5 Tahun KH Hasyim Muzadi Meninggal, Menunjuk Tempat Makamnya Sebelum Berpulang

KH Hasyim Muzadi meninggal pada 16 Maret 2017, di usia 73 tahun. Sebelum berpulang ia menunjuk lokasi makamnya.

Baca Selengkapnya

Muktamar NU: Pimpinan GP Ansor Ingin Ada Regenerasi Ketua Umum

11 Oktober 2021

Muktamar NU: Pimpinan GP Ansor Ingin Ada Regenerasi Ketua Umum

GP Ansor mengharapkan Ketua Umum PBNU yang terpilih nanti merupakan sosok muda.

Baca Selengkapnya

Larangan Mempercayai Ramalan Menurut Islam

4 Juli 2021

Larangan Mempercayai Ramalan Menurut Islam

Mantan Ketua PBNU, Hasyim Muzadi, pernah mewanti-wanti agar masyarakat tidak mempercayai ramalan karena menyesatkan

Baca Selengkapnya

Putra Hasyim Muzadi Wafat, Waspada 7 Tanda Ngantuk saat Mengemudi

19 Desember 2019

Putra Hasyim Muzadi Wafat, Waspada 7 Tanda Ngantuk saat Mengemudi

KH Hasyim Muzadi, Hilman Wajdi atau sering disapa Gus Hilman, tewas karena kecelakaan. Diduga pengemudi ngantuk. Brikut tanda pengemudi ngantuk.

Baca Selengkapnya

Putra Hasyim Muzadi Meninggal, Kiat Atasi Ngantuk Saat Berkendara

19 Desember 2019

Putra Hasyim Muzadi Meninggal, Kiat Atasi Ngantuk Saat Berkendara

Putra KH Hasyim Muzadi, Gus Hilman, kecelakaan di tol Pandaan-Malang karena supir mengantuk. Berikut tips mengatasi kantuk saat berkendara.

Baca Selengkapnya