Insiden Cebongan, Warga NTT di Malang Doa Bersama

Reporter

Kamis, 28 Maret 2013 06:31 WIB

Jenazah Yohanis Juan Manbait alias Juan yang menjadi korban penembakan di LP Cebongan, tiba di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, (25/3). TEMPO/Jhon Seo

TEMPO.CO, Malang--Sekitar dua ribu warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bermukim di Malang menggelar doa bersama di depan museum Brawijaya. Mereka mendoakan agar tercipta kedamaian dan jaminan keamanan bagi seluruh warga Negara. "Kami menyesalkan tindakan main hakim sendiri di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman," kata juru bicara masyarakat NTT di Malang, Muhammad Ali Akbar, Rabu 27 Maret 2013 malam.

Mereka menuntut agar aparat penegak hukum menangkap pelaku penembakan serta menghukum secara setimpal. Agar masyarakat mendapat jaminan keamanan, apalagi sampai saat ini kelompok bersenjata masih berkeliaran bebas. Jika dibiarkan, katanya, aksi kelompok bersenjata meresahkan dan mengancam keselamatan warga Negara.

Warga NTT menilai jika kelompok bersenjata terlatih dan profesional menyerang LP Cebongan secara terencana. Menurutnya, aksi penembakan itu membuktikan Negara gagal melindungi warga Negara. Aksi main hakim sendiri dengan senjata api, katanya, merupakan bentuk ancaman nyata terhadap demokrasi. Mereka juga meminta jaminan keamanan dan keselamatan.

Selama ini, katanya, warga NTT hidup berdampingan di perantauan. Mereka juga menghormati adat istiadat warga setempat. Terbukti, warga NTT di Malang hidup rukun bersama tanpa ada konflik. Bahkan, mereka akrab dan bergaul dengan berbagai etnis di tanah air. (Lihat juga: Ribuan Mahasiswa asal NTT Eksodus dari Yogya)

Forum komunikasi keluarga besar NTT berdiri di depan museum. Bergandengan tangan mereka mengenakan kaos dan celana serba hitam dan menyalakan lilin. Sebagai simbol duka cita atas kematian warga NTT yang menjadi korban penyerbuan LP Cebongan. Mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu daerah berjudul Flobamora.

Romo Andi Wibowo memimpin doa demi keselamatan warga NTT di perantauan. Mereka juga mendoakan agar pelaku penembakan tertangkap dan dihukum setimpal. Jumlah warga NTT di Kota Malang mencapai 35 ribu, mereka berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa. Serta bermukim dan bekerja di Malang.

Peristiwa penembakan tersebut terjadi pada Sabtu dinihari, 23 Maret, sekitar pukul 00.30 WIB. Sekitar 17 orang yang menerobos masuk penjara Cebongan mencari sasaran. Pelaku menggunakan baju sipil, berompi, bercelana panjang--sebagian bercelana jins, dan memakai penutup muka. (Baca juga: Asal-usul Peluru di Penjara Cebongan Sleman dan Drama 14 Jam Serangan Penjara Cebongan Sleman)

Adapun empat orang yang tewas diberondong peluru adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, dan Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu ditahan. Keempatnya adalah tersangka penganiayaan yang menewaskan anggota Kopassus, Sersan Satu Santoso. Cek info serangan 'profesional' di penjara Cebongan Sleman.

EKO WIDIANTO

Baca juga:
Begini Tahanan LP Sleman Dipilah Penembak

Eyang Subur 'Diserbu' Mantan Pengikutnya

Penyerangan LP Sleman, 'Hidup Kopassus'

Tahanan Cebongan Sleman Dipaksa Tepuk Tangan


Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

16 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

17 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

18 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

18 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

18 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

19 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

19 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

19 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

19 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya