Siswa SD Ikut Ujian Nasional di Balai Rumah Guru  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 27 Maret 2013 19:26 WIB

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) serius mengerjakan soal saat mengikuti Ujian Nasinal (UN) di SD Negeri IKIP Makassar, Senin (7/5). TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Subang - Deretan bangku butut itu berjejer di bawah sebuah balai depan rumah milik Suryaman dan Nina, guru sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Inayah di Kampung Pangkalan, Desa Tanjung Wangi, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Belasan siswa yang terkena sinar matahari pagi, tampak khusyuk mengerjakan soal-soal Ujian Nasional (UN) pada Rabu, 27 Maret 2013. Pukul 09.00 tepat, bel istirahat ditabuh. Sontak, para murid itu berhamburan keluar. "Asyik istirahat," ujar salah satu peserta UN, Siti Aminah, dengan nada sumringah.

Meski dalam kondisi darurat, Siti mengaku tetap bersemangat mengerjakan semua soal UN. "Kami ingin lulus dengan nilai bagus," ujarnya.

Setamat Madrasah Al-Inayah, Siti berkukuh melanjutkan ke jenjang sekolah pendidikan agama yang lebih tinggi: madrasah tsanawiyah (MTs). Siti dan 13 murid Al-Inayah tinggal menghitung hari belajar di bale rumah milik gurunya yang sangat sederhana tersebut.

Siti mengaku prihatin terhadap nasib balai rumah gurunya yang dijadikan tempat belajar. Puluhan adik kelasnya masih harus menjalani proses belajar-mengajar di tempat itu. "Sebenarnya kami ingin belajar kembali di ruang kelas yang nyaman yang tak terciprat air jika hujan dan tidak gerah jika kepanasan," kata Tajudin, murid kelas VI.

Pengawas UN MI Al-Inayah, Siti Jubaeda, menilai, meski kelas balai itu menghadap area persawahan dan bukit yang indah, belum tentu anak-anak bisa belajar dengan tenang. "Tahun depan enggak boleh lagi ada UN di dalam balai-balai seperti ini," ujar Jubaedah.

Guru kelas VI MI Al-Inayah, Suryaman, mengatakan proses belajar-mengajar di balai rumah berukuran 5 x 6 meter persegi itu sudah berlangsung selama dua bulan terakhir. "Penyebabnya, dua ruang belajar ambrol tergerus tanah longsor," ujar Suryaman.

Kondisi lima ruang kelas lainnya yang tak roboh mengkhawatirkan karena berada persis di bibir jurang. Sejak sekolah mereka rusak, belum ada bantuan apa pun dari Kementerian Agama Subang. "Jika ada longsor lagi, dipastikan ambrol juga," kata Suryaman.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Subang Edy Mulyadi mengatakan diperlukan dana Rp 140 juta untuk memperbaiki dua ruang kelas MI Al-Inayah yang sudah ambrol itu. "Kami sudah mengajukannya ke kantor Kanwil Kemenag Jawa Barat dan Kemenag pusat, tapi, sampai sekarang belum terealisasi," ujar Edy.

Jika dana sudah tersedia, ruang belajar MI-Al-Inayah akan direlokasi ke lokasi yang aman. "Konon pihak pemerintah Desa Tanjung Wangi sudah menyiapkan lahan penggantinya," ujar Edy.

NANANG SUTISNA

UN

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

9 Januari 2019

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

18 April 2018

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

18 April 2018

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.

Baca Selengkapnya

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

14 April 2018

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.

Baca Selengkapnya

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

15 Juni 2017

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.

Baca Selengkapnya

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

16 Mei 2017

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

5 Mei 2017

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.

Baca Selengkapnya

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

2 Mei 2017

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.

Baca Selengkapnya

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

2 Mei 2017

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.

Baca Selengkapnya