TEMPO.CO , Jakarta:Pengamat pendidikan Saufi Sauniwati mengatakan ada empat faktor penentu kelulusan ujian nasional. Selama ini murid hanya berpatokan bagaimana cara mengejar nilai setinggi-tingginya. Namun ada faktor penentu lainnya.
"Pertama tentu saja akademik. Ini kaitannya dengan seberapa sering anak berlatih soal," ujar Saufi usai peluncuran situs www.latihanujian.com di Jakarta, Selasa 26 Maret 2013. Sebab menurut dia, semakin sering berlatih soal, akan menjembatani memori anak terhadap materi ujian.
Faktor ke dua adalah strategi teknis. "Strategi adalah analisa anak terhadap soal yang dikerjakan. Melalui analisa, anak bisa mengetahui di titik mana kelemahannya dalam menguasai materi," ucap Saufi.
Berikutnya adalah motivasi. "Hal ini juga dipengaruhi oleh orang tua. Banyak anak sebetulnya pintar namun tidak memiliki motivasi," katanya.
Faktor ke empat adalah nutrisi. Faktor ini, menurut Saufi, justru sering ditemui di perkotaan. "Orang tua yang sibuk, memberikan nutrisi anaknya junk food. Padahal ini kurang baik bagi perkembangan otak, yang mempengaruhi kecerdasan," ujar Saufi.
Dia mengingatkan para orang tua agar membuat anaknya fokus ketika menghadapi Ujian Nasional. Orang tua diharapkan intensif memantau pola belajar berikut kekurangannya. "Orang tua juga wajib mengevaluasi apakah materi latihan soal ujian bagi anaknya sudah layak atau belum."
SATWIKA MOVEMENTI
(Topik Terhangat Tempo.co: Serangan Penjara Sleman || Kudeta || Krisis Bawang || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas)
Berita Terkait
Guru: Sistem Rayon Bisa Kurangi Kemacetan
Koalisi Pendidikan Dukung Rayonisasi Sekolah
Ahok Minta Sekolah Prioritaskan Orang Miskin
PTS di Jakarta Minta Tambahan Beasiswa ke Jokowi
Berita terkait
FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah
3 Juni 2023
Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.
Baca SelengkapnyaMWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal
6 April 2023
Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.
Baca SelengkapnyaBangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa
5 Desember 2022
Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.
Baca SelengkapnyaMengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?
24 Agustus 2022
Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca SelengkapnyaSempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022
7 Juli 2022
Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.
Baca SelengkapnyaMA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual
19 April 2022
MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.
Baca SelengkapnyaIPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud
17 Maret 2022
IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya
15 Maret 2022
Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB
10 Maret 2022
Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaMau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya
4 Maret 2022
Kementerian Pendidikan yang dinaungi Nadiem Makarim membuka program praktik kerja lapangan dengan enam formasi seperti humas dan konten kreator.
Baca Selengkapnya