TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia, Razman Arif Nasution, membantah bahwa organisasinya mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menggulingkan pemerintahan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Justru MKRI hanya akan membagikan 5.000 paket sembako dan panggung rakyat.
"Kami hanya minta Presiden melaksanakan Pancatura atau lima tuntutan rakyat," kata Razman di lokasi panggung rakyat di depan kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Senin, 25 Maret 2013.
Kelima tuntutan itu adalah meminta nasionalisasi aset migas dan kontrak karya; menurunkan harga kebutuhan pokok termasuk bawang; menghentikan impor komoditas strategis; menuntaskan penanganan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme; serta menghentikan kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia.
"Isu kudeta sendiri justru diembuskan dari Istana, sampai ada tujuh jenderal yang ke Istana, itu lebay," katanya. "Siapa yang bilang mau kudeta?"
Menurut dia, acara panggung rakyat itu akan diisi dengan orasi, pembacaan puisi, dan panggung musik. Acara panggung rakyat itu akhirnya dibuka sekitar pukul 11.50 WIB, setelah panggung dipindahkan ke pinggir Jalan Diponegoro dari halaman kantor YLBHI. Hanya ada sekitar 50 massa yang berdiri di depan panggung. Sedangkan ratusan warga yang datang untuk mengantre sembako gratis memilih menunggu di halaman kantor YLBHI. Simak heboh wacana kudeta di sini.
ANGGRITA DESYANI
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita terkait:
Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako
Penyelenggara Demo 25 Maret Panen Teror
Permadi: Mosok Iya Nenek-Kakek Bikin Kudeta
Berita terkait
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap
1 hari lalu
Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
7 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
7 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
8 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
14 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
15 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
15 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
15 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
15 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca SelengkapnyaSuasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo
43 hari lalu
Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya