Majelis Tinggi Demokrat Diminta Hormati Kongres  

Selasa, 19 Maret 2013 21:35 WIB

Jhonny Allen Marbun. TEMPO/ Firman Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pekan menjelang pelaksanaan Kongres Luar Biasa Demokrat di Bali akhir Maret mendatang, sejumlah kader Demokrat mulai bersilang pendapat soal mekanisme pemilihan Ketua Umum baru mereka pasca Anas Urbaningrum.

Sejumlah kader tak keberatan jika Majelis Tinggi mengatur figur utama partai itu selanjutnya. Namun, banyak juga yang menilai kewenangan Kongres ada di atas Majelis Tinggi.

Anggota Dewan Pembina Demokrat Ajeng Ratna Sumirat mengaku mendukung ikhtiar Majelis Tinggi agar ketua umum partai terpilih melalui mekanisme musyawarah mufakat. "Kalau bisa KLB jangan ribut, aklamasi tentu jauh lebih baik," kata Ajeng pada Tempo di kompleks parlemen Senayan, Selasa 19 Maret 2013.

Tapi sikap Ajeng ditolak oleh kader Demokrat seperti Max Sopacua, Johnny Allen, Saan Mustopa dan Gde Pasek Suardika. Dihubungi kemarin, Max membantah Majelis Tinggi akan menyodorkan satu nama dalam kongres untuk ditetapkan menjadi ketua umum secara aklamasi. "Kongreslah yang nanti akan memutuskan. Di arena kongres semua bisa terjadi."

Wakil Ketua Umum Demokrat Johny Allen Marbun menegaskan bahwa pemilihan ketua umum tetap tergantung kesepakatan peserta kongres. Majelis Tinggi atau pihak manapun, kata Johnny, tak bisa memaksa satu mekanisme tertentu. "Kongres itu tak berjalan di luar forum, semua berjalan dan disepakati di kongres."

Pendapat Johny diamini kader Demokrat lain, Gede Pasek Suardika. Dia menilai Majelis Tinggi tak bisa mengatur-ngatur proses KLB termasuk memaksakan proses aklamasi. "Kongres adalah forum tetinggi, jadi apapun bisa terjadi. Dan ingat, yang punya suara di kongres adalah Dewan Pembina, Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang."

Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Saan Mustopa lebih keras lagi. Menurutnya, proses aklamasi yang coba didorong oleh Majelis Tinggi bukan cara yang terbaik untuk memilih ketua umum. "Buat saya tak ada problem aklamasi, tapi akan jauh lebih baik kalau ruang untuk berkompetisi itu semua kader."

IRA GUSLINA SUFA

Berita Terpopuler:
Di KPK, Djoko Susilo Mulai Singgung 'Restu Atasan'

Jupe Tertangkap di Cibubur

Kisah Jenderal Djoko dan Kebun Binatang

Data Kartu Kredit Ini Dicuri untuk Belanja di AS

Ada Mayat Terikat dengan Mulut Dilakban di Bandara

Berita terkait

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

26 Februari 2024

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

4 April 2023

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

3 Oktober 2021

Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono, Herzaky Mahendra Putra, menyebut kubu Moeldoko sudah cerai berai.

Baca Selengkapnya

Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

13 Maret 2021

Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

Donal Fariz, mengatakan polemik Demokrat tak menarik jika hanya melibatkan internal partai politik.

Baca Selengkapnya

Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

10 Maret 2021

Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari Kubu KLB bahwa ada setoran wajib dari daerah untuk kepengurusan AHY

Baca Selengkapnya