Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Benny Kabur Harman. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Selasa 19 Maret 2013 mencecar politikus DPR Benny K Harman soal pertemuan antara Inspektur Jenderal Djoko Susilo --tersangka simulator kemudi-- dengan Anas Urbaningrum, bekas Ketua Umum Partai Demokrat.
Kepada wartawan, usai diperiksa, Benny menegaskan bahwa dia tidak tahu dan tidak pernah hadir dalam pertemuan-pertemuan yang dipersoalkan itu. "Saya ditanya, apakah saya ikut dalam pertemuan di Restoran King Crab, Sumitmas dengan Djoko Susilo? Saya tegaskan, saya tidak pernah hadir dalam pertemuan itu," kata Benny.
"Kedua, saya juga ditanya apakah pernah menghadiri pertemuan di Hotel Dharmawangsa bersama dengan teman-teman lain, anggota Komisi III dengan Djoko Susilo? Saya tegaskan juga tidak pernah hadir dalam pertemuan itu," kata politikus Partai Demokrat ini.
Informasi soal adanya dua pertemuan ini pertama kali muncul dari kesaksian mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, ketua panitia lelang proyek simulator 2011.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan pemeriksaan Benny dilakukan karena karena penyidik masih membutuhkan keterangan yang bersangkutan sebagai saksi untuk tersangka Djoko Susilo.
Kasus simulator ini telah menjerat empat tersangka, yaitu Djoko Susilo, bekas Wakil Kepala Korlantas Brigadir Jenderal Didik Purnomo, Budi Susanto dan Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S Bambang. KPK menduga proyek berbiaya Rp 169 tersebut telah di-markup sehingga menimbulkan kerugian negara seratusan miliar.