TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 40 orang pendukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) wilayah Jakarta, menolak koalisi partainya yang mendukung pasangan calon presiden Megawati Soekarnoputri - Hasyim Muzadi. Mereka menilai keputusan partai mendukung Mega - Hasyim bertentangan dengan rekomendasi ulama yang mengharamkan pemimpin perempuan. "Keputusan itu mengabaikan suara akar rumput PPP," kata Mulyadi, wakil Sekretaris Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Jakarta, pada wartawan usai menemui Sekretaris Umum PPP, M Yunus Yosfiah di kantor pusat PPP, Jakarta, Jumat (20/8). Selain didukung massa PPP, dia mengklaim protes ini juga didukung organisasi-organisasi di lingkungan PPP seperti Angkatan Muda Ka'bah dan GPK.Massa PPP sendiri, menurut Mulyadi menghendaki perubahan kepemimpinan nasional. Mereka mendukung pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf kalla. Menanggapi proses tersebut, Yunus Yosfiah mengatakan PPP telah mengambil keputusan mendukung Megawati - Hasyim. Perbedaan pendapat, menurutnya hanya boleh terjadi di tubuh partai, apabila belum diambil keputusan. Apalagi, keputusan mendukung Mega - Hasyim diambil melalui rapat pimpinan nasional yang juga melibatkan pengurus-pengurus wilayah PPP se-Indonesia. "Semua anggota PPP wajib mendukungnya," kata Yunus.Sapto Pradityo - Tempo News Room