Hujan Buatan Gagal, Pemadaman Berlanjut di Sumatera
Reporter
Editor
Jumat, 20 Agustus 2004 11:45 WIB
TEMPO Interaktif, Padang:Proyek hujan buatan yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumatera Barat menggunakan jasa BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk mengatasi krisis listrik di wilayah Sumatera Barat, Riau, dan Jambi ternyata sia-sia. Deputi Manajer Komunikasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Yusman Rajo Mudo mengatakan hujan buatan yang pernah dilakukan untuk menambah ketinggian air Danau Maninjau dan Danau Singkarak selama 7 Juli hingga 27 Juli lalu hasilnya tidak memuaskan. PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air) Maninjau dan PLTA Singkarak tetap kekurangan air. Padahal, kata Yusman, untuk membuat hujan buatan selama 20 hari itu PLN sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp 13 miliar.Karena masih kekurangan air, PLN kembali melakukan pemadaman bergiliran dua jam sehari di Sumbar, Riau, Jambi sejak 19 Agustus. Menurut Yusman, Kamis (20/8) debit air kedua danau, yaitu Danau Maninjau dan Danau Singkarak di ambang kritis. Elevasi permukaan Danau Singkarak kini hanya berada 361,12 meter di atas permukaan laut (m dpl). Padahal bila ketinggian air mencapai 360,80 m dpl turbin PLTA Singkarak sudah tidak bisa digunakan. Sementara, permukaan Danau Maninjau elevasinya saat ini 462,62 m dpl dan batas kritisnya 462,00 m dpl. "Jika kami paksakan hidup terus-menerus dalam beberapa hari ke depan bisa berakibat fatal dan listrik akan mati total, karena itu sebagai antisipasi kami melakukan pemadaman sampai kondisi normal," kata Yusman.Ia mengaku tidak bisa memprediksi sampai kapan pemadaman akan dihentikan mengingat kondisi cuaca di wilayah Sumatera Barat masih sering cerah dan jarang hujan. "Jika dipakai terus-menerus akan mempercepat penurunan debit air Danau Maninjau, karena sumber airnya bukan dari aliran sungai," ungkapnya. Menurut Yusman, saat ini daya yang dibutuhkan PLN untuk melayani konsumen di tiga provinsi itu mencapai 520 MW saat beban puncak. Sementara daya yang dihasilkan oleh 7 pembangkit yang sebagian besar terletak di Provinsi Sumatera Barat hanya 550 MW hingga 540 MW. Artinya, daya yang tersedia pas-pasan untuk melayani konsumen."Saat ini PLTU Ombilin yang sempat rusak sudah berhasil diperbaiki, kita juga mendapat tambahan pasokan listrik dari Palembang sebesar 100 MW-120 MW pada siang hari sehingga kedua PLTA Singkarak dan Maninjau bisa diistirahatkan untuk malam hari," kata Yusman. Febrianti - Tempo News Room
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
16 hari lalu
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.
PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!
20 hari lalu
PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!
PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik