TEMPO.CO, Banyuwangi - Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, mengeksekusi Direktur CV Muji Rahayu Samarinda, Darmansyah, Rabu, 13 Maret 2013. Darmansyah adalah terhukum kasus penggelembungan pembelian dua kapal landing craft tank (LCT) Sritanjung yang didanai APBD Banyuwangi 2001 senilai Rp 15 miliar.
Darmansyah dibawa ke penjara dengan mobil Kejaksaan sekitar pukul 13.00. Berpakaian kemeja kotak-kotak, dia masuk ke mobil tahanan sambil membawa dua tas yang berisi penuh pakaian. "Saya hanya korban kebijakan Pemkab," kata dia kepada wartawan, Rabu, 13 Maret 2013.
Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi Syaiful Anwar mengatakan, eksekusi itu dilakukan setelah Kejaksaan menerima salinan putusan kasasi dari pengadilan negeri. Dalam salinan putusan itu, kata Syaiful, Mahkamah Agung memperkuat vonis Pengadilan Tinggi Jawa Timur yang menghukum Darmansyah 2 tahun penjara karena menyebabkan kerugian negara. "Terdakwa juga didenda Rp 50 juta atau subsider penjara 3 bulan."
Pembeliaan dua unit LCT Sritanjung digelembungkan dari harga sebenarnya Rp 14.078.812.000 menjadi Rp 15 miliar sehingga terdapat selisih Rp 921.188.000. Selisih uang kemudian dibagi-bagikan kepada sejumlah anggota DPRD dan pejabat Pemkab. Darmansyah juga memberikan fee kepada Bupati Banyuwangi periode 2000-2005, Samsul Hadi, sebesar Rp 1,2 miliar.
Selain Darmansyah, empat mantan pejabat yang terseret kasus ini, yakni mantan Bupati Banyuwangi Samsul Hadi, bekas Sekretaris Kabupaten Masduki Su'ud, dan dua bekas Wakil DPRD Eko Sukartono dan Yadi Yatok Pramono.
IKA NINGTYAS
Berita terkait
Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung
16 Desember 2022
Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani
Baca SelengkapnyaTerlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti
7 November 2017
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberhentikan Fahmi Zulfikar, anggota DPRD DKI yang terlibat korupsi UPS.
Baca SelengkapnyaKasus UPS, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim
21 Juni 2016
Penyidik mengkonfirmasi sistem pelaporan anggaran kasus UPS kepada Ahok.
Baca SelengkapnyaKorupsi UPS, Polisi Tahan Firmansyah, Mantan Anggota Dewan
9 Juni 2016
Polisi tak mendapat sinyal keterlibatan Ahok dan Lulung dalam kasus ini.
Kasus UPS, Badan Reserse dan Kriminal Panggil Lulung Lagi
15 Maret 2016
Lulung menganggap kasus UPS sudah selesai.
Baca SelengkapnyaAlex Usman Divonis 6 Tahun, Ahok: Koruptor Harus Dimiskinkan
11 Maret 2016
Pelaku akan tertekan, begitu juga keluarga, hingga nanti pelaku dan semua turunannya menjadi stres.
Korupsi UPS, Alex Usman Dituntut 7 Tahun Penjara
3 Maret 2016
Alex juga dituntut membayar denda pidana Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara.
Baca SelengkapnyaBareskrim Sita Berkas dari Ruang Kerja Ketua DPRD DKI
3 Maret 2016
Selain melihat berkas, polisi juga membuka data mantan Ketua DPRD terdahulu
Baca SelengkapnyaKasus UPS, Bareskrim Periksa Ruang Kerja Ketua DPRD DKI
3 Maret 2016
Prasetyo membenarkan bahwa pemeriksaan kali ini untuk menindaklanjuti kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).
Baca SelengkapnyaRuang Ferial Sofyan Ikut Digeledah Penyidik Bareskrim
3 Maret 2016
Penyidik masih mengumpulkan barang bukti terkait dengan kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).
Baca Selengkapnya