TEMPO Interaktif, Jakarta:Empat ketua umum partai politik, masing-masing Megawati (PDIP), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Hamzah Haz (Partai Persatuan Pembangunan), dan Ruyandi Hutasoid (Partai Damai Sejahtera) akan mendeklarasikan koalisi bersama, Kamis (19/8) pagi. Deklarasi yang dinamai Koalisi Kebangsaan tersebut akan digelar di Ballroom Grand Melia Hotel Jalan HR Rasuna Said Jakarta Selatan mulai pukul 10.00 WIB. Menurut Sekretaris Mega-Hasyim Heri Akhmadi, Koalisi Kebangsaan dimaksudkan untuk mengefektifkan aliansi secara langsung dengan rakyat. Selain itu, koalisi juga dibangun untuk mempercepat perubahan melalui keputusan politik di parlemen dan pemerintahan yang diyakini bakal efektif daripada tanpa dukungan koalisi yang kuat. Selain Heri Akhmadi, dalam jumpa pers di media center Mega-Hasyim, Rabu (18/8), hadir pula perwakilan Partai Golkar, Mohammad Hatta, dan Yunus Yosfiah (PPP).Meski koalisi empat partai dideklarasikan besok, namun menurut Heri Akhmadi tidak tertutup pula partai lain untuk berkoalisi. Karenanya, antartim hingga masing-masing ketua umum partai, baru membicarakan formulasi kabinet pemerintahan dan proporsionalitas anggota kabinet. Yang pasti, kata Heri Akhmadi, proporsionalitas anggota kabinet akan diisi kalangan profesional dan representasi partai. "Kalau kita pastikan sekarang pembagiannya, berarti menutup peluang bagi partai lain untuk berkoalisi," ujar Heri.Yunus Yosfiah dalam penjelasannya mengatakan, koalisinya dengan Mega-Hasyim merupakan kelanjutan dari kerja sama PPP dan PDIP di masa Pemerintahan Megawati saat ini. Sejauh ini, kata Yunus, tiada ganjalan apapun saat partainya berkoalisi dalam melakukan perubahan. Sementara Mohammad Hatta dari Partai Golkar menyatakan, Partai Golkar sebagai partai yang membutuhkan perubahan, butuh koalisi untuk mempercepat proses perubahan itu. Karenanya, partai beringin ini memandang perubahan lebih efektif dilakukan jika ada koalisi permanen pemerintahan dan legislatif.Ecep S Yasa - Tempo News Room