TEMPO Interaktif, Tuban: Agus Mujab Fachni, 36 tahun, putra kelima KH Abdullah Faqih, pengasuh Pondok Pesantren Langitan, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Desa Kebalan Dono Kecamatan Babad Lamongan, sekitar enam kilometer dari Pondok Pesantren Langitan, Wedang Tuban Jumat malam (13/8) kira-kira pukul 23.30 WIB. Gus Mujab menderita luka para di bagian kepala dan langsung mneinggal saat itu juga, meskipun dia sempat dibawa ke rumah sakit Balai Pengobatan Muhammadiyah. Sedangkan sopirnya, Khibson hanya luka ringan. Kecelakaan itu berawal ketika mobil yang dikendarai Gus Mujab meluncur dari Surabaya sepulang membeli obat untuk bapaknya yang sedang sakit. Menurut Ustad Said Towil, tetangga dan santri pondok pesantren tersebut, mobil KIA Carens L2235 YA yang dikendarai, melaju dengan kecepatan tinggi hendak menyalip sebuah truk. Namun upaya itu gagal dan malah menyeruduk truk tersebut. Mobil sempat terseret sejauh 150 meter. Bagian depan mobil tersebut rusak berat. Gus Mujab meninggalkan seoranga istri dan empat orang putra. "Beliau itu patuh pada perintah umi dan abaahnya serta selalu melayani," katanya. Sebab, menurut Towil, selama Gus Faqih sakit dan dirawat di Graha Amerta RS Dr Sutomo Surabaya, yang menunggu sampai selesai adalah Gus Mujab.Saat ini di rumah duka ribuan pelayat datang dari berbagai daerah. Diantara para pelayat, hadir juga bupati Lamongan, Andi Jamaro, Wakil Ketua PB NU, KH Abddurahaman Qodari dari Tegalrejo Magelang. Menurut Andi Jamaro, Gus Mujab adalah putra seorang kiai yang menjadi harapan NU di masa mendatang karena sudah mempunyai talenta yang untuk membangun NU. Rencananya jenazah akan dimakamkan siang ini, Sabtu (14/8) pukul 12.00 WIB di makam leluhur Desa Wedang. Saat ini rumah duka sendiri penuh dengan pelayat yang sedang melantukan ayat-ayat suci Al Quran. Adi Mawardi - Tempo News Room