TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera belum berencana untuk memanggil Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan terkait dengan kasus Bank Jawa Barat dan Banten (BJB). Bank yang 38 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini diduga menyalurkan Rp 38,7 miliar ke PT Alpindo Mitra Baja dengan mengabaikan prinsip kehati-hatian. Ahmad Heryawan alias Aher disebut-sebut berperan dalam pengucuran kredit tersebut.
“Belum ada rencana ke sana (memanggil Aher),” ujar anggota Majelis Syuro PKS, Refrizal, saat dihubungi Tempo, Rabu, 27 Februari 2013. Dia menilai urusan tersebut tidak berkaitan langsung dengan PKS. “Enggak ada urusannya.”
Anggota Majelis Syuro lainnya, Cahyadi Takariawan, menyatakan pernyataan serupa. “Saya belum bisa menyampaikan soal itu,” kata Cahyadi saat dikonfirmasi. Dia meminta Tempo untuk menghubungi juru bicara PKS, Mardani Ali Sera. Hingga berita ini diturunkan, Mardani belum bisa dihubungi. Telepon dan pesan singkat yang dilayangkan belum berbalas.
Mengutip laporan majalah Tempo, BJB diketahui mengucurkan kredit senilai Rp 38,7 miliar ke Koperasi Bina Usaha bentukan PT Alpindo Mitra Baja. Pinjaman itu cair pada 2012 dan rencananya dipakai untuk usaha simpan-pinjam 600-an karyawan perusahaan suku cadang alat berat tersebut dan sekitar 6.200 nasabah koperasi.
Ketua Budget Government Watch Dedi Haryadi menyebut: “Pencairan kreditnya begitu mudah karena diduga ada campur tangan Gubernur sebagai pemilik saham mayoritas,” ujar Dedi.
Mengacu pada hasil pemeriksaan umum oleh Bank Indonesia Bandung, disebutkan sejumlah persyaratan administratif tak dipenuhi peminjam. Dokumen koperasi, misalnya, tidak disahkan Dinas Koperasi Kabupaten Sukabumi. Slip gaji dan surat keputusan karyawan dan laporan keuangan tak diaudit kantor akuntan publik dan juga tidak ada.
Selain itu, BI menemukan manipulasi data peminjam, dari mulai penggelembungan gaji karyawan dari Rp 14,8 miliar menjadi Rp 37,9 miliar, penggelembungan skala usaha dari Rp 20,9 miliar (2010) menjadi Rp 288 miliar (2011).
Adapun pinjaman senilai Rp 38,7 miliar tersebut tidak dicairkan karyawan PT Alpindo, tidak langsung ke rekening karyawan, kredit ditarik di luar jam kantor, manipulasi kehadiran nasabah saat pencairan kredit dan tak semua nasabah menerima kredit yang dicairkan petugas koperasi.
Mantan Pimpinan BI Bandung, Lucky Fathul, mengungkapkan ketika masih menjabat pada 2012, ia sudah memerintahkan dilakukan pemeriksaan khusus. "Ini tetap jalan. Kami lakukan pemeriksaan khusus karena dari pemeriksaan awal sudah ada temuan-temuan," ujarnya. Ia menyampaikan pada saat pemeriksaan umum, auditor BI yang turun ke lapangan sudah dipersulit oleh pihak koperasi.
SUBKHAN
Baca Juga
Spanduk Aliansi Nasional Anti-SBY Muncul di Kediri
Pelapor Raffi Ahmad, Artis 'N'=Nikita Mirzani?
Politikus DPR Ramai-ramai Bela Anas
Gugat Cerai, Venna Melinda Masih Berharap Damai
Berita terkait
Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi
9 hari lalu
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...
Baca SelengkapnyaRencanakan Usung Calon Gubernur Jabar, PKB Utamakan Konsolidasi dengan Koalisi Perubahan
21 hari lalu
Ketu DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda berpeluang diusung maju di Pilkada Jawa Barat. Sudah dibicarakan dengan Koalisi Perubahan.
Baca SelengkapnyaMaju Mundur Ridwan Kamil ke Pilgub DKI Jakarta atau Pilkada Jawa Barat, Tarik Ulur Golkar dan Gerindra
21 hari lalu
Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didukung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto maju di Pilgub DKI Jakarta. Maju mundur RK di Pilkada Jakarta?
Baca SelengkapnyaAirlangga: Ridwan Kamil Didukung Golkar dan Gerindra di Pilkada Jawa Barat
21 hari lalu
Airlangga Hartarto mengatakan, Ridwan Kamil telah mendapat surat tugas untuk maju di Pilkada Jawa Barat dari Partai Golkar dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaGolkar Sebut Survei Ridwan Kamil di Jawa Barat di Atas Angka 50 Persen
26 hari lalu
Ridwan Kamil mendapat penugasan tunggal untuk Pilkada Jabar 2024 dari Partai Golkar. Peluang kemenangan Ridwan cukup besar.
Baca Selengkapnya8 Nama Masuk Bursa Pilgub Jabar 2024, Ada Artis, Timses Capres hingga Pensiunan Polisi
52 hari lalu
Sejumlah nama muncul dan dikaitkan untuk maju di Pilgub Jabar 2024. Ada timses Capres, mantan napi hingga pensiunan polisi.
Baca SelengkapnyaJika Cawapres Anies Baswedan Bukan Kader PKS, Ahmad Syaikhu: Enggak Masalah
5 Agustus 2023
PKS sudah mengusulkan kadernya, yaitu eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk jadi cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaNasDem Minta Anies Baswedan Pilih Cawapres Bukan Karena Punya Parpol, PKS Waspadai Demokrat Ngambek
1 Agustus 2023
PKS mengingatkan agar pemilihan cawapres Anies Baswedan tidak membuat Partai Demokrat Ngambek.
Baca SelengkapnyaNasDem Berharap Anies Baswedan Maju Selangkah Pimpin Koalisi: Bentuk Tim Pemenangan dan Sosialisasi
1 Agustus 2023
NasDem berharap Anies Baswedan menunjukkan kemajuan dalam memimpin Koalisi Perubahan dengan membentuk tim pemenangan dan menentukan cawapres.
Baca SelengkapnyaKriteria 0 Cawapres Anies Baswedan, Begini Tanggapan Partai Anggota Koalisi Perubahan
25 Juli 2023
Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan sebut kriteria cawapres dirinya di Pilpres 2024 dengan kriteria 0. Apa kata anggota Koalisi Perubahan?
Baca Selengkapnya