Demokrat Kediri Anggap KLB Tidak Penting  

Reporter

Senin, 25 Februari 2013 17:38 WIB

Mantan ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Kediri - Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Kediri Jaka Siswa Lelana tidak mempersoalkan kekosongan ketua umum pasca-pengunduran diri Anas Urbaningrum. Posisi ketua, menurut dia, hanya dibutuhkan calon legislator Senayan untuk mendapatkan tanda tangan legalitas.

Jaka mengatakan hingga kini seluruh aktivitas partai, baik di daerah maupun cabang, tetap berjalan normal. Bahkan, keputusan mundur yang dilakukan Anas Urbaningrum dianggap tepat sebagai konsekuensi pakta integritas. "Semua baik-baik saja meski tanpa ketua umum," katanya kepada Tempo, Senin, 25 Februari 2013.

Namun demikian, kekosongan ini akan menjadi persoalan bagi calon legislator Senayan. Sebab, mereka memerlukan tanda tangan ketua partai sebagai persyaratan pemilu yang ditetapkan KPU. Hal ini berbeda dengan legisator daerah yang cukup ketua cabang atau daerah. Karena itu, Jaka tidak menganggap Kongres Luar Biasa sebagai agenda yang sangat mendesak.

Jaka juga optimis elektabilitas partai yang dikabarkan menurun akan mulai pulih setelah Anas mengundurkan diri. Sebab, harus diakui jika kasus korupsi yang menjerat Ketua Umum Demokrat ini telah mempengaruhi jebloknya citra partai di masyarakat. "Sudah benar dia mundur," kata Jaka.

Sayangnya, dengan alasan menanti koordinasi DPD, Jaka menolak berkomentar soal figur pengganti Anas.
Beberapa nama yang muncul, seperti Marzuki Alie, Eddie Baskoro Yudhoyono, dan Mahfud Md. harus diuji terlebih dulu dalam kongres. Mereka harus memaparkan pandangan dan sikapnya ke depan untuk mengetahui kapasitas masing-masing.

Sementara itu, sejak mencuatnya kasus Anas hingga pengunduran dirinya, tak satu pun pengurus DPC Demokrat Kabupaten Blitar yang bersuara. Ketua DPC Heru Sunaryanto dan Wakil Ketua Edy Masna tak bisa dihubungi sama sekali.

Berbeda dengan Jaka, Koordinator Daerah Pemilihan IX Demokrat Bojonegoro dan Tuban, Surawi, mendesak KLB segera digelar agar tidak ada kekosongan kepemimpinan di partai bintang mercy tersebut. Itu karena pengurus juga butuh adanya konsolidasi juga demi menjaga keutuhan partai.

Terkait dengan siapa-siapa calon ketua umum yang menggantikan Anas Urbaningrum, hal itu diserahkan mekanisme partai. Suara terbanyak yang akan memimpin partai. Dia menyebut, beberapa nama sudah beredar di daerah. Seperti Edy Baskoro Yudhoyono, yang kini menjabat Sekretaris Jenderal, kemudian mantan Ketua Umum Partai Demokrat Kolonel (Purn) Hadi Utomo, juga Marzuki Alie. Termasuk dari luar partai, yaitu Mahfud Md.

SUJATMIKO | HARI TRI WASONO

Berita terpopuler lainnya:
Din Syamsuddin: Anas Tak Mau Jadi Korban Sendiri
Selain Anas, KPK Mulai Bidik Nama Lain

Salah Ramal Pilkada Jabar, Gantung di Gedung Sate

Soal Kredit Bank Jabar, Aher: Gua Bisa Lawan

Kenapa Aher Tak Terpengaruh Kasus PKS dan BJB?

Berita terkait

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

26 Februari 2024

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

4 April 2023

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

3 Oktober 2021

Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono, Herzaky Mahendra Putra, menyebut kubu Moeldoko sudah cerai berai.

Baca Selengkapnya

Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

13 Maret 2021

Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

Donal Fariz, mengatakan polemik Demokrat tak menarik jika hanya melibatkan internal partai politik.

Baca Selengkapnya

Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

10 Maret 2021

Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari Kubu KLB bahwa ada setoran wajib dari daerah untuk kepengurusan AHY

Baca Selengkapnya