Prajurit Yonif 753/AVT Kompi Satgas Pamrahwan berpatroli, untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang kerap terjadi di sekitar Pos Merah Putih, di Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua, (15/11). ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani meminta pemerintah tidak reaktif dalam menyikapi kasus penembakan di Papua. "Presiden harus menyikapi ini secara fokus dan terarah,” kata Puan di kompleks parlemen Senayan, Jumat, 22 Februari 2013.
Menurut Puan, yang diperlukan warga Papua adalah dialog dari hati ke hati serta solusi nyata dari Presiden. Kemarin, delapan anggota TNI ditembak kelompok sipil bersenjata di Puncak Jaya, Papua. Menurut Puan, seharusnya Badan Intelijen Negara dan TNI dapat melakukan pencegahan dini. "Harusnya Kepala Intelijen dan Panglima TNI mempunyai alat deteksi dini terkait gejolak yang akan terjadi di mana pun," kata putri mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ini.
Puan juga mengatakan, Papua merupakan provinsi yang banyak memiliki kepentingan asing, baik dari sisi bisnis maupun politis. “Papua itu daerah kaya raya,” kata dia.