Demam Berdarah Merebak di Kota Yogyakarta  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 21 Februari 2013 19:02 WIB

TEMPO/ Fransiskus S

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seluruh kelurahan di Kota Yogyakarta dinyatakan berstatus endemik demam berdarah. Status itu ternyata telah dikantongi Yogyakarta sejak lima tahun lalu. “Dikatakan endemik, karena tiap satu kelurahan terdapat lebih dari dua kasus penderita demam berdarah,” kata Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Ahmad Akhadi, di Hotel Gowongan Inn Yogyakarta, Kamis, 21 Februari 2013.

Hingga Februari ini ada 142 kasus demam berdarah di Yogyakarta. Ada 45 kelurahan di Yogyakarta yang tersebar di 14 kecamatan. Akhadi menjelaskan, Yogyakarta menjadi endemik karena punya karakteristik berbeda dengan empat kabupaten di DIY. Sebagai kawasan perkotaan, jarak antar-rumah sangat dekat. “Jarak rumah yang berdekatan memudahkan nyamuk Aedes aegypty untuk berkembang biak dari satu rumah ke rumah lainnya,” kata Akhadi.

Selain itu, masyarakat perkotaan enggan menguras bak mandi. “Kalau air di bak mandi masih sedikit eman-eman dikuras,” ujarnya. Kondisi itu menyebabkan nyamuk mudah berkembang biak. Penularan juga mudah terjadi jika sudah ada seorang penderita, karena jarak rumah yang berdekatan. “Kondisi endemik ini juga dialami kelurahan di kabupaten lain yang berdekatan dengan kelurahan di kota.”

Misalnya, di wilayah Kabupaten Sleman, kelurahan yang endemik meliputi kelurahan di Kecamatan Depok dan Mlati.
Sedangkan yang masuk wilayah Bantul adalah kelurahan di Kecamatan Banguntapan dan Kasihan.

Sementara itu, karakteristik penyebaran nyamuk Aedes aegypty yang berbeda terjadi di Kulon Progo. Di kawasan itu masih banyak area persawahan, kebun, dan hutan. Jarak antar-rumah berjauhan. “Penularan terjadi justru dibawa oleh pendatang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Bambang Haryatno.

Contohnya, kasus meninggalnya bocah akibat demam berdarah di rumah sakit Wates pada awal 2013. Bocah itu pendatang dari luar daerah yang tengah berlibur di rumah neneknya di Wates. “Memang ada kelurahan yang endemik, tapi tidak keseluruhan dalam satu kecamatan,” kata Bambang.

Langkah penanggulangannya yaitu lewat penyemprotan sarang nyamuk di daerah yang ditemukan penderita demam berdarah. Pemerintah telah menyiapkan 625 kilogram bubuk abate yang didistribusikan ke seluruh kecamatan.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terpopuler lainnya:
Diberhentikan SBY, Bupati Aceng Membangkang
Agnes Monica, Selebritas Berpakaian Terburuk

Pecah Jalan Para Pimpinan KPK

Damar Tak Berniat Kritik Karya Andrea Hirata

Rasyid Rajasa: Saya Tak Bersalah

Bupati Aceng Gugat Keputusan SBY

Berita terkait

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

3 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

5 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

5 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

8 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

15 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

15 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

18 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

26 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya