Wali Kota Kediri Diduga Terlibat Korupsi Jembatan  

Reporter

Selasa, 19 Februari 2013 20:29 WIB

TEMPO/ Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Kediri - Tersangka korupsi pembangunan jembatan dan rumah sakit Kota Kediri, Kasenan menolak bertanggungjawab sendirian di depan hukum. Dia menyebut Wali Kota Kediri Samsul Ashar sebagai pengatur semua proyek.

Kepada Tempo, Kasenan menyatakan pertanggungjawaban proyek yang dia kerjakan di Dinas Pekerjaan Umum sepenuhnya menjadi wewenang Walikota. Ia sebagai Kepala Dinas hanya melaksanakan apa yang telah ditetapkan wali kota bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat. "Saya ini hanya pelaksana saja," katanya, Selasa 19 Februari 2013.

Seluruh tahapan pelaksanaan proyek menurut dia atas sepengetahuan dan persetujuan wali kota. Termasuk pelaksanaan lelang tender yang belakangan oleh polisi disidik karena sarat rekayasa untuk memenangkan salah satu perusahaan.

Kasenan berkali-kali menegaskan tidak ada dana proyek senilai Rp 66 miliar yang digunakan untuk membiayai kampanye Walikota Samsul Ashar dalam pemilihan kepala daerah Agustus mendatang. "Uangnya saya yang mengelola," ujarnya.

Kepala Kepolisian Resor Kediri Ajun Komisaris Besar Ratno Kuncoro menyatakan pemeriksaan kepada Samsul Ashar hanya soal waktu. Apalagi setelah keluar keputusan Mahkamah Konstitusi soal pemeriksaan kepala daerah yang tak memerlukan izin Presiden demi memudahkan penyidikan polisi.

Saat ini polisi masih mendalami struktur dan komposisi bangunan jembatan yang tengah dikerjakan PT SGS. Sebab diduga komposisi tersebut menyalahi bestek hingga mengancam keamanan jembatan. "Kami minta ahli bangunan untuk ngecek," kata Ratno.

Dia juga meminta Kasenan dan seluruh pejabat pelaksana proyek untuk berterus terang dalam pelaksanaan proyek ini. Mereka juga diharap tak melindungi walikota untuk mencari pelaku sindikat tikus negara itu. "Saya minta Pak Kasenan terbuka saja, tidak usah ditutup-tutupi," kata Ratno.

Juru bicara Pemerintah Kediri Hariadi menolak berkomentar atas kasus ini. Dia berdalih keterlibatan walikota atau tidak menjadi materi penyidikan polisi.


HARI TRI WASONO

Berita terpopuler lainnya:

ICW: Suswono Tinggal Menunggu Giliran

Ruhut: Jangan Samakan Aku dengan Ulil

Menteri Suswono Dicecar KPK Soal Pertemuan Medan

Menteri Keuangan Buka-bukaan Kasus Hambalang

PKS Keberatan Anak Hilmi Dicekal

Meteor Rusia Lebih Besar dari Perkirakan Semula

Berita terkait

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

16 Desember 2022

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani

Baca Selengkapnya

Terlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti

7 November 2017

Terlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberhentikan Fahmi Zulfikar, anggota DPRD DKI yang terlibat korupsi UPS.

Baca Selengkapnya

Kasus UPS, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim  

21 Juni 2016

Kasus UPS, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim  

Penyidik mengkonfirmasi sistem pelaporan anggaran kasus UPS kepada Ahok.

Baca Selengkapnya

Korupsi UPS, Polisi Tahan Firmansyah, Mantan Anggota Dewan

9 Juni 2016

Korupsi UPS, Polisi Tahan Firmansyah, Mantan Anggota Dewan

Polisi tak mendapat sinyal keterlibatan Ahok dan Lulung dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Kasus UPS, Badan Reserse dan Kriminal Panggil Lulung Lagi  

15 Maret 2016

Kasus UPS, Badan Reserse dan Kriminal Panggil Lulung Lagi  

Lulung menganggap kasus UPS sudah selesai.

Baca Selengkapnya

Alex Usman Divonis 6 Tahun, Ahok: Koruptor Harus Dimiskinkan  

11 Maret 2016

Alex Usman Divonis 6 Tahun, Ahok: Koruptor Harus Dimiskinkan  

Pelaku akan tertekan, begitu juga keluarga, hingga nanti pelaku dan semua turunannya menjadi stres.

Baca Selengkapnya

Korupsi UPS, Alex Usman Dituntut 7 Tahun Penjara

3 Maret 2016

Korupsi UPS, Alex Usman Dituntut 7 Tahun Penjara

Alex juga dituntut membayar denda pidana Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Sita Berkas dari Ruang Kerja Ketua DPRD DKI

3 Maret 2016

Bareskrim Sita Berkas dari Ruang Kerja Ketua DPRD DKI

Selain melihat berkas, polisi juga membuka data mantan Ketua DPRD terdahulu

Baca Selengkapnya

Kasus UPS, Bareskrim Periksa Ruang Kerja Ketua DPRD DKI  

3 Maret 2016

Kasus UPS, Bareskrim Periksa Ruang Kerja Ketua DPRD DKI  

Prasetyo membenarkan bahwa pemeriksaan kali ini untuk menindaklanjuti kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).

Baca Selengkapnya

Ruang Ferial Sofyan Ikut Digeledah Penyidik Bareskrim

3 Maret 2016

Ruang Ferial Sofyan Ikut Digeledah Penyidik Bareskrim

Penyidik masih mengumpulkan barang bukti terkait dengan kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).

Baca Selengkapnya