Demokrat dan PKS Dianggap Juara Korupsi  

Reporter

Editor

Febriyan

Selasa, 19 Februari 2013 15:22 WIB

(dari kiri) Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dan Sekjen Partai Demokrat, Eddie Baskoro (Ibas). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus korupsi yang menimpa pimpinan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera menjadi perhatian luas masyarakat. Berdasarkan survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ), elektabilitas kedua partai itu pun menurun. "Sebanyak 67 persen responden meyakini Partai Demokrat sebagai partai terkorup. Dalam survei yang sama, PKS masuk sebagai partai besar kedua sebagai yang terkorup," ujar Direktur LSJ Rendi Kurnia saat memaparkan hasil surveinya, Selasa, 19 Februari 2013.

Kasus korupsi Hambalang yang menyeret nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan kasus suap impor daging yang menyeret Ketua Umum PKS Hilmi Aminuddin, menurut survei ini, membuat citra negatif terhadap kedua partai. Publik bahkan tak yakin lagi dengan jargon PKS yang menyatakan mereka bersih, jujur, dan profesional. "Enam puluh enam persen publik yakin PKS korup," ujar Rendi.

Dalam survei yang dilakukan pada 9 hingga 15 Februari 2013 ini, LSJ menyimpulkan, citra Partai Demokrat tak kunjung membaik setelah pengambilalihan partai oleh Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan, menurut survei, keterlibatan langsung SBY mengomandoi Demokrat tak diinginkan oleh masyarakat. "Empat puluh tiga persen publik tidak ingin SBY terlibat dalam Demokrat. Jika tidak, Demokrat akan terus merosot," kata peneliti LSJ, Igor Dirgantara.

Dia menilai, ketidakmampuan SBY dalam mendongkrak citra Demokrat menunjukkan partai berlambang bintang Mercy ini mengalami krisis kepemimpinan. Pengambilalihan kepemimpinan oleh SBY, lanjutnya, tak serta-merta menghapus citra Demokrat sebagai partai terkorup. "Tingkat elektabilitas Demokrat semakin merosot, kehadiran SBY belum dapat perbaiki citra partai. Responden masih yakin Demokrat masih yang terkorup," ujar Igor.

Survei di 33 provinsi dengan sampel sebanyak 1.225 ini menempatkan Golkar sebagai juara jika pemilihan dilakukan saat survei berlangsung. Golkar diprediksi bisa meraup 18,5 persen suara, diikuti PDI Perjuangan dengan 16,5 persen, dan Gerindra dengan 10,3 persen. Sedangkan Demokrat diprediksi hanya meraup 6,9 persen dan PKS hanya 2,6 persen.

PARLIZA HENDRAWAN

Baca juga

Dewan: Gubernur Jangan Cuma Kelalang-keliling

Menteri Suswono Dicecar KPK Soal Pertemuan Medan

ICW: Suswono Tinggal Menunggu Giliran

Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

4 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

5 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

13 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

13 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

15 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

15 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

15 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

19 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

19 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya