TEMPO Interaktif, Jakarta:Markas Besar Kepolisian RI memeriksa Direktur PT Phoenix Commodities, Raja Banerje, terkait pemalsuan dokumen kasus gula ilegal sebesar 73 ribu ton asal Thailand. Raja dimintai keterangan sebagai saksi di Mabes Polri, Selasa (10/8). “Selama ini saya diperiksa sebagai saksi,” kata Raja yang didampingi kuasa hukumnya, Elza Syarief. Raja mengatakan dirinya hanyalah sebagai eksportir dalam kasus gula ilegal. Dan ia berharap, gula atau uang dapat dikembalikan. “Saya korban dalam kasus ini, dan saya sangat menderita, kami berharap gula atau uang kami dapat kembali,” katanya lagi. Elza mengatakan, pemeriksaan hari ini adalah yang kedua kalinya untuk laporan polisi yang baru. Pihaknya hanya dihubungi melalui telepon tanpa surat panggilan. Pemeriksaan kali ini, kata Elza, untuk pemberkasan pemalsuan surat. Sedangkan masalah dugaan korupsi tidak ada. Seperti diketahui, Raja juga pernah dimintai keterangan terkait masalah kepabeanan. Elza katakan, dalam pemeriksaan kali ini tidak jelas siapa tersangkanya karena didalam laporan polisi yang diterimanya tidak ada nama-nama seperti pada kasus masalah kepabeanan disebutkan tersangkanya Efendi Kemek. Di dalam laporan polisi, disebutkan oknum-oknum Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) dan yang bekerja sama. Keterangan Raja kali ini sebagai saksi adalah keterangan pro justicia. Raja sebagai eksportir, kata Elza, memang meminta gula itu untuk dikembalikan. Pihaknya sudah menulis surat kepada presiden, menko ekuin, dan menteri keuangan, untuk minta dikembalikan. Martha Warta Silaban - Tempo News Room