Setelah Tak di Nasdem, ke Mana Hary Tanoe Berlabuh?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 15 Februari 2013 11:19 WIB

Harry Tanoesoedibjo (kiri), bersama Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat, Ahmad Rofiq, usai memberikan keterangan di Jalan Diponogoro 29, Jakarta, Senin (21/1). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo, akan segera memutuskan langkah politiknya pada Pemilihan Umum 2014. Sebelumnya, Hary Tanoe sudah didekati sejumlah petinggi partai politik untuk bergabung menghadapi pemilu.

"Tunggu satu sampai dua hari ke depan," kata orang dekat Hary Tanoe, Ahmad Rofiq, saat dihubungi, Jumat, 15 Februari 2013. Dia menyatakan, Hary Tanoe sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik. "Tinggal ada yang meminang saja."

Rofiq sudah mendengar adanya gosip bahwa bos MNC Grup itu bergabung ke Partai Hati Nurani Rakyat. Namun, Rofiq menjelaskan bahwa kepindahan Hary Tanoe masih sebatas gosip. Namun, dia menambahkan, "Gosip, digosok akan semakin sip."

Sebelumnya, Hary Tanoe bersama Rofiq meninggalkan Partai NasDem ketika Surya Paloh mengambil alih partai ini sebagai ketua umum. Mundurnya pentolan partai itu langsung diikuti pengurus sayap partai dan pengurus daerah. Setelah mundur dari Partai NasDem, Rofiq dan Hary Tanoe mendirikan ormas Persatuan Indonesia.

Romli Atmasasimata, anggota Dewan Pakar Dewan Pimpinan Pusat Nasdem, yang menyatakan mundur dari partainya, mengatakan mayoritas petinggi Partai Nasdem yang mundur akan bergabung dalam ormas Persatuan Indonesia untuk Perubahan.

Menurut dia, pembicaraan soal pendirian ormas itu dilakukan sejumah eks petinggi Partai Nasdem yang menyatakan mundur di Jakarta, antara lain Harry Tanoe, Ahmad Rofiq, dan Sekretaris Jenderal Garda Pemuda Nasdem Saiful Haq yang dipecat sebelum Kongres Partai Nasdem.

Romli mengatakan, ormas baru ini akan mengusung visi dan misi berbeda dengan partai lamanya itu. "Kami melihat perubahan tanpa persatuan tidak ada artinya. Kita sudah mengalami baru-baru ini. Kami perlu membentuk ormas baru, yang nanti kita melihat bagaimana perkembangan pada 2019," kata dia.

Dia sengaja memilih membentuk ormas untuk menghimpun eks kader partai yang kecewa dengan hasil kongres Nasdem. Pengalaman Nasdem, dari ormas ke partai, itu yang memulai persoalan sehingga menimbulkan kekisruhan. "Ormas yang baru tidak akan mengulangi kesalahan itu. Kami akan kawal sehingga tidak terjadi susupan-susupan yang tidak benar," tutur Romli.

WAYAN AGUS PURNOMO | AHMAD ROFIQ

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

8 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

45 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

46 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

46 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

58 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya