Hadapi Bencana, Kepala Daerah 'Lempar Handuk'  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 13 Februari 2013 19:39 WIB

Desa Jumoyo, Salam, Magelang, yang dilewati aliran Sungai Putih yang penuh dengan batu-batu besar hasil erupsi Merapi. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketika terjadi bencana, banyak kepala daerah yang buru-buru ‘lempar handuk’, karena berharap ada kucuran dana dari pemerintah pusat. “Ada kecenderungan baru yang, menurut saya, memprihatinkan. Banyak kepala daerah yang buru-buru melempar handuk putih, ketika terjadi bencana di daerahnya,” ujar Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tri Budiarto, saat memberi materi pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, di Kulonprogo, Yogyakarta, Rabu 13 Februari 2013.

Menurut dia, dengan demikian pejabat berharap ada kucuran dana dari pemerintah pusat. “Padahal mereka itu belum berkeringat, berdarahpun belum,” katanya.

Menurut Tri Budiarto, ‘lempar handuk putih’ yang dilakukan kepala daerah tersebut biasanya didahului dengan pernyataan keadaan darurat ketika terjadi bencana di daerahnya. “Sikap buru-buru menetapkan sebagai keadaan darurat ini dimaksudkan agar pemerintah pusat segera mengambil-alih, sekaligus diikuti kucuran dananya,” ujar Tri.

Ketergantungan kepada pemerintah pusat ini, menurut Tri Budiarto, berdampak pada warga yang terkena bencana karena bisa terlambat penanganannya. “Konsekuensi seorang kepala daerah terpilih adalah melindungi warganya. Jangan hanya janji-janji ketika kampanye,” katanya.

Tri mengatakan, kepala daerah yang ideal adalah pemimpin yang berani mengambil-alih tanggungjawab ketika terjadi bencana di daerahnya. “Dibutuhkan keberanian seorang kepala daerah untuk menyatakan bahwa bencana yang terjadi bisa ditangani oleh daerah sendiri karena yakin akan kemampuannya sendiri. Mampu dalam hal keuangan, tenaga terampil dan mobilitas sumber daya manusia,” katanya.

Peningkatan Kapasitas Tim Reaksi Cepat BPBD DIY ini diikuti 36 personel dai berbagai unsur, mulai dari Mapala, SAR, PMI serta komunitas relawan bencana.


HERU CN



Berita Populer lainnya:

Ulah Ibas Isi Absensi Coreng Citra DPR

Jokowi Ambil Alih Penanganan Rusun Marunda

Hatta Ke Pasar Klender, Pedagang Malah Cari Jokowi

Ini Analogi Dedi Mizwar Soal Kasus PKS

KPK Bentuk Tim Investigasi Usut 'Sprindik' Anas

Petugas Mulai Bersihkan Tanah Longsor Cipularang

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya