Bayi Setahun Kritis Terkena Peluru Nyasar  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 13 Februari 2013 17:44 WIB

Fatir Muhammad, bayi berusia 1 tahun korban peluru nyasar di Makassar dirawat di RS Wahidin, Sulawesi Selatan, Rabu (13/2). TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Fathir Muhammad, 1 tahun, buah hati pasangan Fikar, 23 tahun, dan Nur Hikmah, 24 tahun, tergolek lemah di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Rabu, 13 Februari.

Korban masih kritis setelah terkena peluru nyasar
pada bagian kepala belakang. "Masih koma, belum sadarkan diri," kata Fikar, Rabu, 13 Februari saat ditemui Tempo di kediamannya, Jalan Baji Gau Raya Nomor 3 F, Kecamatan Mamajang, yang juga merupakan lokasi kejadian.

Diceritakan Fakir, saat kejadian, anak bungsunya tengah bermain dengan kakaknya, Putra, 2 tahun, dan Fadel, 4 tahun, di depan televisi di rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara letusan keras. Awalnya, ibu korban mengira itu suara lampu pecah. Namun, keluarga kaget melihat Fatir sudah bersimbah darah.

"Tidak ada yang menyangka itu peluru. Tak ada aktivitas mencurigakan di luar. Daerah sini aman," ucapnya. Keluarga baru tahu Fatir terkena peluru saat tim medis dari Rumah Sakit Haji memperlihatkan hasil rontgen. Setelah itu, korban pun langsung dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.

Dari pantauan Tempo, peluru menembus seng dan plafon rumah Fakir. Di sekitar rumah korban, terdapat banyak rumah tinggi. Rumah korban saat ini masih dalam tahap renovasi. Fakir menuturkan, sejauh ini pihaknya sudah mengeluarkan uang hampir Rp 10 juta untuk pengobatan, di luar operasi. "Kalau operasi diminta Rp 16,1 juta," katanya.

Operasi sempat dilakukan pada 2 Februari, tetapi gagal mendapati proyektil. Selanjutnya hingga kini operasi pengangkatan proyektil urung dilakukan mengingat kondisi Fatir yang belum sadar. "Saya sangat mengharapkan operasi bisa segera dilakukan. Saya ingin melihat kondisi Fatir membaik dan bisa kembali bermain," kata pria yang bekerja serabutan itu.

Juru bicara Polsekta Mamajang, Ajun Inspektur Satu Sesman, mengatakan bahwa hingga kini proyektil peluru masih bersarang di kepala Fatir. "Belum bisa diuji laboratorium forensik karena pelurunya belum diangkat. Tunggu kondisi korban membaik," kata dia. Oleh karena itu, hingga kini belum bisa disimpulkan, apakah proyektil peluru berasal dari senjata organik atau senjata rakitan.

Direktur Medik dan Keperawatan RS Wahidin Sudirohusodo, Dr Khalid mengatakan, kroban hingga kini masih dirawat di ICU. Dokter sempat melakukan operasi pertama sehari setelah korban dirawat, namun kadar trombositnya menurun. "(Kondisinya) gawat jadi tidak diteruskan (operasi)," katanya.

Kemarin, Selasa, 12 Februari, operasi kembali hendak dilakukan, setelah melihat kondisi Fatir membaik. Namun, jelang operasi, kondisinya kembali drop. Adapun proyektil peluru mengenai tulang kepala bagian belakang. "Menunggu membaik," katanya.

TRI YARI KURNIAWAN






Berita Populer lainnya:

Ulah Ibas Isi Absensi Coreng Citra DPR

Jokowi Ambil Alih Penanganan Rusun Marunda

Hatta Ke Pasar Klender, Pedagang Malah Cari Jokowi

Ini Analogi Dedi Mizwar Soal Kasus PKS

KPK Bentuk Tim Investigasi Usut 'Sprindik' Anas

Petugas Mulai Bersihkan Tanah Longsor Cipularan

Advertising
Advertising

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

1 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

4 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

4 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

4 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

5 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

5 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

6 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya