TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana mencanangkan gerakan anti putus sekolah pada tahun ajaran baru 2013/2014. Menurut juru bicara Kementerian Pendidikan, Ibnu Hamad, gerakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah angka anak putus sekolah.
"Dalam Kegiatan Rembuk Nasional Pendidikan (Rembuknas), kami akan berkoordinasi dengan kepala dinas pendidikan provinsi dan suku dinas kabupaten atau kota seluruh Indonesia," kata Ibnu ketika dihubungi Ahad, 11 Februari 2013.
Menurut Ibnu, kerjasama perlu dilakukan dengan daerah karena mereka yang mempunyai data angka putus sekolah. Program ini menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara yang berupa Bantuan Siswa Miskin. Namun ia mempersilahkan jika daerah juga menganggarkan untuk program ini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Sabtu kemarin di Banjarmasin mengakui angka putus sekolah di Indonesia masih tinggi. Nuh menjelaskan, pada tahun 2007, dari 100 persen anak-anak yang masuk SD, yang melanjutkan sekolah hingga lulus hanya 80 persen, sedangkan 20 persen lainnya putus sekolah.
Dari 80 persen yang lulus SD, hanya sekitar 61 persen yang melanjutkan ke SMP maupun sekolah setingkat lainnya. Kemudian dari jumlah tersebut, yang sekolah hingga lulus hanya sekitar 48 persen. "Ini jumlah yang sangat memprihatinkan, mengingat pendidikan SD-SMP merupakan pendidikan dasar yang seharusnya dimiliki oleh seluruh generasi muda Indonesia saat ini," kata Menteri Nuh.
Sementara itu, dari 48 persen tersebut, yang melanjutkan ke SMA tinggal 21 persen dan berhasil lulus hanya sekitar 10 persen. Sedangkan yang melanjutkan ke perguruan tinggi hanya sekitar 1,4 persen. Mencermati ini, Nuh berencana akan melaksanakan program gerakan antiputus sekolah bagi pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah atas melalui pemberian beasiswa secara terus-menerus.
Program tersebut, kata Nuh, antara lain dengan memberikan beasiswa bagi anak-anak dari keluarga miskin mulai SD hingga SMP bahkan SMA. Selama ini, anak-anak yang mendapatkan beasiswa di SD masih merasa khawatir kalau melanjutkan ke SMP atau SMA, tidak memiliki jaminan mendapatkan beasiswa kembali.
Bantuan Siswa Miskin untuk tahun ini akan dibagikan ke sekitar 14,3 juta siswa/mahasiswa, dan memberikan beasiswa prestasi bagi sekitar 220 ribu siswa/mahasiswa. "Anggaran BSM inilah yang akan digunakan untuk program anti putus sekolah," kata juru bicara kementerian, Ibnu Hamad.
SUNDARI | ANTARA
Berita terpopuler lainnya:
Mahasiswi UI Tewas Setelah Loncat dari Angkot
Pendiri Akui PKS Memang Ikhwanul Muslimin
Status Hukum Anas, Ini Respons Hidayat Nur Wahid
Peruntungan di Tahun Ular Air
Yusuf Supendi: Anis Matta itu Pintar, Tapi...
Kader PKS Juga Pernah Bermasalah Soal Perempuan
Seks Online, IPB Belum Pastikan HFI Mahasiswanya
Orang Ini Bisa Selamatkan Partai Demokrat
Berita terkait
Sahira Hotels Group Berkolaborasi Tangani Anak Putus Sekolah di Bogor Raya
5 hari lalu
Sahira Hotels Group berkomitmen untuk mendukung program pemenuhan hak anak, terutama dalam hal pendidikan.
Baca SelengkapnyaKabupaten Tangerang Catat 21 Ribu Siswa Putus Sekolah dengan Berbagai Alasan
15 November 2023
puluhan ribu pelajar yang putus sekolah itu merupakan data hingga Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaCerita Bayu, Santri yang Ingin Terus Sekolah Demi Jadi Pengusaha dan Guru Ngaji
15 November 2023
Menurut Bayu, bantuan PIP sangat berarti untuk melanjutkan sekolah.
Baca SelengkapnyaUNICEF: Jutaan Anak di Burkina Faso Putus Sekolah karena Dampak Konflik
3 Oktober 2023
Menurut laporan UNICEF, jutaan anak di Burkina Faso putus sekolah karena ketidakamanan yang disebabkan oleh konflik.
Baca SelengkapnyaJajaran Dinas Pendidikan dan Kepala SMA/SMK di Jawa Timur Wajib Jadi Orang Tua Asuh
1 Agustus 2023
Dari program ini, anak putus sekolah dan berasal dari keluarga tidak mampu yang diangkat oleh orang tua asuh bisa sekolah di tingkat SMA/SMK.
Baca Selengkapnya700 Anak SMP di Pandeglang Putus Sekolah, Penyebabnya Bullying Hingga Kekerasan Seksual
29 Juli 2023
Ada banyak faktor yang menyebabkan anak putus sekolah di Pandeglang.
Baca Selengkapnya52 Anak Tidak Sekolah di Kota Magelang Ditangani, Ada karena Faktor Ekonomi Hingga Trauma
9 Juli 2023
Sebanyak 52 anak tidak sekolah (ATS) tersebar di tiga kecamatan dan 17 kelurahan di Kota Magelang.
Baca SelengkapnyaPPDB DKI Disebut Berpotensi Sebabkan Hampir 170 Ribu Anak Putus Sekolah Tahun Ini
21 Juni 2023
Kopaja beberkan persoalan di PPDB DKI dan PPDB Bersama.
Baca SelengkapnyaFSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah
3 Juni 2023
Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.
Baca SelengkapnyaMWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal
6 April 2023
Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.
Baca Selengkapnya