LSI: 60 Persen Pemilih di Jatim Coblos SBY-MJK

Reporter

Editor

Senin, 2 Agustus 2004 18:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Memasuki Pemilu Presiden putaran kedua popularitas capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) makin melejit. Bahkan, sekitar 60 persen pemilih di Provinsi Jawa Timur lebih cenderung mencoblos pasangan SBY-MJK. Sementara capres Megawati Soekarnoputri yang berpasangan dengan Hasyim Muzadi, hanya akan mendapat dukungan 20 persen pemilih saja. Sisanya, sebanyak 20 persen belum menentukan pilihan dan diperkirakan akan golput. Kondisi tersebut merupakan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) di Jawa Timur beberapa waktu lalu. Menurut Koordinator LSI Jawa Timur, Agus Trihartono MSi, kemenangan SBY atas Megawati pada pemilu presiden putaran pertama lalu cukup merata di Jawa Timur. "Survei yang dilakukan di 64 desa di Jawa Timur dengan melibatkan 512 responden ini menempatkan kemenangan pada capres Partai Demokrat di semua segmen penghasilan, baik rendah, menengah dan atas. Menariknya, walaupun Megawati capres wanita, di segmen pemilih kaum hawa ini SBY juga tetap unggul," kata Agus kepada Tempo News Room, Senin (2/8) siang.Lebih jauh, Agus mengungkapkan temuan lain yang cukup menarik, yakni kemenangan SBY atas Megawati bukan karena publik kecewa dengan kebijakan Megawati selama menjadi presiden. "Pemilih cenderung setuju dengan kebijakan Megawati di berbagai bidang seperti ekonomi dan politik. Hanya saja, terdapat satu hal yang paling mencolok antara SBY dan Megawati yang paling mempengaruhi pilihannya, yakni aspek kepribadian. Di semua unsur kepribadian, mulai kejujuran, kewibawaan sampai pada perhatian kepada publik, SBY lebih unggul di atas Megawati. Persepsi publik atas SBY juga lebih superior untuk isu kemampuan, ketegasan dan kecerdasan," ungkapnya.Dari sisi pencitraan terhadap ketokohan kedua capres yang maju pada putaran kedua ini, Megawati tidak dipilih sebagai sosok dambaan masyarakat. Meskipun muncul sebagai sosok keibuan yang mengayomi, ternyata responden di Jawa Timur tidak menganggap Megawati layak disejajarkan dengan para pejuang wanita."Sosok yang diharapkan dari pahlawan wanita adalah memiliki keberanian layaknya Cut Nyak Din namun memiliki kelembutan dan kepandaian seperti R.A. Kartini. Responden menganggap Megawati tidak lebih dari lazimnya sosok wanita biasa," tambahnya.Namun, Agus menilai masih tersisa cukup waktu sekitar 50 hari lagi untuk mengubah citra terhadap kedua tokoh ini. "Pertarungan kedua kandidat itu akan terjadi lewat image building. SBY tentu akan menampilkan diri sebagai simbol perubahan dengan kualitas kepribadian yang menonjol. Sementara Megawati akan menampakkan diri sebagai capres yang sudah teruji menjalankan pemerintahan," tandasnya. Mahbub Djunaidy - Tempo News Room

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

43 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya