Keraton Yogya Tolak Magersari Warga Suryowijayan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 31 Januari 2013 17:55 WIB

Seorang warga memunguti perabotannya yang tersisa saat eksekusi lahan di Jalan Suryowijayan, Yogyakarta, Senin (28/1). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menyatakan lima warga Suryowijayan, yang terdiri dari Mantodiharjo, Heru Marjono, Parjono, Prayitno, dan Eddy Sukarna, pernah mengajukan permohonan surat kekancingan. Permohonan tersebut diajukan kepada pengurus tanah Keraton, yakni panitikismo, untuk mendapatkan hak magersari.

Hanya, Keraton tidak memberikannya dengan dalih permohonan itu dinilai melanggar aturan Pemerintah Kota Yogyakarta tentang garis sempadan jalan. “Dulu (mereka) mengajukan, tapi tidak dijawab. Karena tanah yang digunakan itu ROI (region of interest) jalan. Aku, kan, bisa dituntut pemerintah kota kalau memberikan izin bangunan di ROI jalan,” kata Sultan saat ditemui di Kepatihan, Kamis, 31 Januari 2013.

Sultan menjelaskan bahwa Cahyo Antono sebagai pihak yang mendapatkan surat kekancingan telah tinggal terlebih dahulu menempati lahan di belakang tanah sultan, yang kini menjadi sengketa itu, ketimbang kelima warga tersebut. “Makanya yang di belakang itu merasa ketutupan (dengan bangunan kelima warga yang ada di depannya). Kok ROI jalan ditempati. Lalu mengajukan permohonan Kekancingan untuk taman,” kata Sultan.

Dia pun meminta kepada Cahyo untuk memberikan uang tali asih kepada kelima warga yang bangunannya digusur itu. “Ya, yang nyangoni dari mereka (Cahyo) sendiri. Keraton enggak nyangoni, karena itu seharusnya digusur, karena di ROI jalan, kok,” kata Sultan. Tentang bangunan berupa kios-kios yang berjajar di ROI jalan di Jalan Suryowijayan tersebut, menurut Sultan, bukan urusan Keraton. “Semestinya pemerintah kota yang menertibkan,” kata Sultan.

Agar persoalan tidak berlarut, Sultan meminta Penghageng Kawedanan Panitikismo Karaton Yogyakarta Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hadiwinoto untuk bertemu dengan kelima warga tersebut. “Saya minta Mas Hadi mengundang mereka untuk bertemu,” kata Sultan.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY menjadi pintu masuk untuk transparansi penggunaan hak tanah kekancingan di DIY. “Tanah magersari di Yogya kan tidak hanya yang ditempati lima keluarga itu. Kami minta transparansi tentang surat kekancingan ini dilakukan Keraton untuk semua warga,” kata Sekretaris Komisi A DPRD DI Yogyakarta Agus Martono seusai menggelar rapat di DPRD DIY soal kasus tersebut.

Sedianya, dalam pertemuan itu dilakukan mediasi dengan pihak panitikismo Keraton. Namun pertemuan diundur pada Senin ini. Pembatalan itu menyesuaikan dengan jadwal panitikismo Keraton. Sedangkan lima keluarga yang tergusur hingga hari kelima masih bertahan menginap di halaman DPRD DIY.

Agus mengatakan, DPRD ingin mendapat penjelasan dari panitikismo dan surat kekancingan, yang akhirnya dikeluarkan untuk Cahyo Antono. Pengadilan Negeri Yogyakarta memenangkan Cahyo Antono dalam sengketa ini.

Kuasa hukum warga magersari Suryowijayan, Amin Zakaria, mengatakan, persoalan hak magersari seharusnya tetap mengacu Undang-Undang Pertanahan yang berlaku. “Tidak bisa asal caplok dan gusur seperti itu. Kalau tidak mengacu Undang-Undang Pertanahan, mau mengacu apa?” kata dia.

Ia kecewa dengan alasan Keraton bahwa bangunan milik warga Suryowijayan itu digusur karena berada di dalam batas sempadan jalan. “Kalau urusannya soal sempadan jalan, semuanya yang menempati magersari seharusnya diproses. Tidak hanya lima warga itu,” kata dia.

PITO AGUSTIN RUDIANA | PRIBADI WICAKSONO

Berita Terpopuler Lainnya:

Skandal Suap PKS, Ada Wanita Sedang Bermesraan

Kurir Suap Daging Ditangkap Bersama Gadis Muda

Tersangka Suap Daging PKS Sewa Gadis Rp 10 Juta?

Gratifikasi Seks? Presiden PKS Tersenyum

Presiden PKS Jadi Tersangka Suap Impor Daging

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

5 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

13 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

39 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

44 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

46 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

46 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

50 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

54 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya