Mabes Polri Investigasi Kasus Buyat

Reporter

Editor

Rabu, 28 Juli 2004 13:50 WIB

TEMPO Interaktif, Minahasa Selatan: Tim Markas Besar (Mabes) Polri mulai melakukan investigasi lapangan kasus kesehatan dan pencemaran di Teluk Buyat, sekitar lokasi buangan limbah PT Newmont Minahasa Raya. Tim Mabes yang tiba Selasa (27/7) malam, terdiri dari delapan orang dipimpin Komisaris Besar Polisi Kamal Lubis. "Investigasi ini dilakukan sesuai dengan standarpro-justitia," kata Kamal, di Markas KepolisianRatatotok, Rabu (28/7). Di lapangan tim Mabes Polritelah mengambil data dari 24 warga pantai Buyat. Tim ini juga mengambil sampel darah, kuku dan rambut.Rabu siang sekitar pukul 14.00 Wita, Mabes Polribersama-sama dengan wakil warga pantai Buyat, NewmontMinahasa, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM)mengambil sampel air dan ikan kerapu yang adabenjolan. Tapi ikan ini tidak bisa dijadikan sampel. Tim Mabes Polri dari Direktorat Pidana Tertentu harus mengambil langsung sampel ikan tersebut. "Untuk mengambil sampel ikan langsung (di Teluk Buyat)," ujar Kamal.Direktur Reserse dan Kriminal Polda Sulawesi UtaraKomisaris Besar Polisi Johnny H. Hutauruk mengatakankasus yang ditangani Polda Sulawesi Utara dan Polriakan berjalan secara bersamaan. "Penyidikan berjalanbersamaan," katanya.Menyangkut jaminan keamanan warga pantai Buyat, kataJohnny, akan diberikan perlindungan oleh pihakkepolisian. Sebab, sudah menjadi tugas polisi memberikan perlindungan. Sejak kasus ini mencuat, adaanggota Polda Sulawesi Utara berjaga di pantai Buyat.Menurut Johny, pantai Buyat masih aman. Warga pantai Buyat belum ada yang menyampaikan secara langsung kepada polisi bila mereka merasa ditekan atau diintimidasi.Sebelumnya, warga pantai Buyat membutuhkan jaminankeamanan dari kepolisian. Bantuan ini berupa penempatan polisi di pantai Buyat. Menurut warga pantai Buyat, Saidah Paputungan, situasipantai Buyat mulai mencemaskan. Ada yang pro dan kontra dengan kasus yang berkembang. Nelayan pantai Buyat, Mansur Lombonaung jugamengatakan hal senada. Sebab, dalam kondisi sepertisekarang ini diperlukan jaminan keamanan di pantaiBuyat. Menyangkut masalah evakuasi, warga pantai Buyatbelum meminta hal itu dilakukan terhadap warga. Selain Mansur, warga pantai Buyat lainnya Jane Rorongmempertanyakan soal evakuasi ini. "Tempat kami cuma disini, pindahnya kemana," ujarnya. Sementara itu, Menteri Negara Lingkungan Hidup NabielMakarim dijadualkan tiba Rabu malam di Manado. Nabielke Manado untuk berkunjung langsung ke TelukBuyat. "Malam ini (Nabiel Makarim) pertemuan denganpemerintah di Tomohon," kata Ketua Badan PengelolaanLingkungan Hidup Bonny Sompie.Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Pemerintah ProvinsiSulawesi Utara Edwin Silangen mengatakan MenteriNegara Lingkungan Hidup akan ke pantai Buyat Kamis(29/7) pagi. Selain melakukan pertemuan, akan adamakan ikan bersama di pantai Buyat. "Menteri makanikan bersama di pantai Buyat," ujarnya.Selasa siang, pihak Newmont Minahasa juga makan ikan bersama. Sekitar 1.000 orang, di antaranyakaryawan Newmont Minahasa dan keluarganya, wargaBuyat, Ratatotok dan puluhan wartawan ikut dalam tersebut. Makan ikan ini berlangsung di Lakban, sekitar 300 meter dari perkampungan pantai Buyat.Presiden Direktur Newmont Minahasa Raya, Richard B.Ness, dalam suratnya kepada warga Buyat, pantai Buyatdan Ratatotok mengatakan prihatin atas penyebarluasaninformasi keliru mengenai ikan yang berasal dari TelukBuyat dan pernyataan-pernyataan yang menyesatkanseputar penyakit Minamata. Penyebarluasan informasiseperti ini telah menyebabkan kekhawatiran ataskondisi kesehatan dan penjualan hasil tangkapan ikan.Verrianto Madjowa - Tempo News Room

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

7 Februari 2024

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2024 ini, Kementerian Lingkungan Hidup mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Produktif."

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya