Polisi Didesak Tangkap Aktor Pengeroyokan Tolikara  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 30 Januari 2013 22:02 WIB

Baliho calon gubernur yang akan maju dalam pilkada di Kota Timika, Papua. ANTARA/Husyen Abdillah

TEMPO.CO, Jayapura -Terkait tewasnya Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Yahukimo asal Parati Golkar, Husia Yosia Karoba yang dikeroyok massa saat proses pemungutan suara dalam pemilihan Gubernur Papua di Distrik Gilibando, Kabupaten Yahukimo, Selasa, 29 Januari 2013.

Maka Partai Golkar Papua dan Tim Koalisi Bangun Papua Dengan Hati dan Kasih (BPDHK), yang mendukung pasangan Habel Melkias Suwae-Yop Kogoya dari Partai Golkar, meminta kepolisian setempat menindak tegas oknum pelaku pengeroyokan.

Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Partai Golkar Provinsi Papua, Helmi Ihamahu dan Ketua Tim Koalisi BPDHK, Hengky Sawaki meminta polisi harus mampu mengusut tuntas keterlibatan aktor intelektua dalam kejadian itu. Sebab mereka melihat dari peristiwa ini, selain telah menghilangkan nyawa orang.

"Tapi juga mematikan hak politik masyarakat dan menyebabkan para pendukung Habel Melkias Suwae-Yop Kogoya tak dapat menggunakan hak politiknya secara demokratis, bebas dan bertanggungjawab sebagaimana yang dijamin perundang-undangan berlaku," kata Hengky Sawaky, Rabu, 30 Januari 2013.

Kepolisian setempat mengklaim kasus pengeroyokan terhadap Husia Yosia Karoba akan diselesaikan secara adat, karena akan lebih efektif menyelesaikan masalah itu sampai tuntas. Tapi polisi akan tetap proses penyidikannya sebagai persyaratan formal.

Husia Yosia Karoba tewas dikeroyok massa yang diduga kerabatnya sendiri akibat perbedaan pandangan politik tentang calon kandidat gubernur yang akan dipilih. Sebelumnya, Wakil Kepala Polisi Daerah Papua Brigjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, saat itu, massa sedang berkumpul di tempat pemungutan suara. Husia kemudian mendatangi kerumunan itu.

"Korban berkata, jika semua pilih yang kandidat nomor urut 3, tapi karena saya orang Golkar, saya pilih nomor urut 6," kata Waterpauw, menirukan ucapan korban yang belum jelas hanya bercanda atau sungguh-sungguh.

Saat itu juga, massa yang mendengar perkataan itu merasa marah lalu mengeroyok korban. Husia dilarikan ke rumah sakit terdekat, tapi nyawanya tak tertolong saat dalam perjalanan.



CUNDING LEVI

Berita terkait

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

17 April 2022

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

Pemerintah Provinsi Papua akan memulangkan 142 mahasiswanya yang kuliah di luar negeri karena tidak menyelesaikan studi tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

12 Desember 2021

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

Pemkab dan Pemkot di Papua akan mendapatkan kewenangan pengelolaan dana otonomi khusus (otsus) lebih besar dari Pemprov.

Baca Selengkapnya

KPK-Fitra Sepakat Tingkatkan Pengawasan Anggaran Di Papua

20 Mei 2021

KPK-Fitra Sepakat Tingkatkan Pengawasan Anggaran Di Papua

KPK dan Seknas Fitra memberikan sejumlah rekomendasi yang harus dijalankan oleh Pemprov Papua dan Pemprov Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Kisruh Papua, Simak 4 Fakta Kejadiannya

30 Agustus 2019

Kisruh Papua, Simak 4 Fakta Kejadiannya

Berbeda dengan demonstrasi sebelumnya yang terkendali, kemarin cenderung anarkistis. Maka terjadilah Kisruh Papua di sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya

Pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Papua 2019 Rp 4,991 Triliun

9 Februari 2019

Pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Papua 2019 Rp 4,991 Triliun

Pagu Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun anggaran 2019 untuk pemerintah daerah di Provinsi Papua mencapai Rp 4,991 triliun.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.

Baca Selengkapnya

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.

Baca Selengkapnya

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya