Suap Daging, Indoguna Kesal Kantornya Disegel KPK

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 30 Januari 2013 19:55 WIB

Kantor PT. Indoguna Utama di Jl. Taruna, Pondok Bambu, Jakarta Timur. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara PT Indoguna Utama, Panji Prasetyo, membenarkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi telah menggeledah dan menyegel kantor kliennya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, sejak Selasa malam, 29 Januari 2013.

Menurut Panji, penyidik KPK telah mengambil sejumlah dokumen dan dua unit CPU komputer. "Itu server dari salah satu ruangan yang disegel KPK," kata Panji saat dijumpai di depan kantor KPK, Rabu, 30 Januari 2013.

PT Indoguna, Panji melanjutkan, mendukung upaya penegakan hukum dari KPK. Namun Panji mengeluhkan penyegelan yang menurut dia mengganggu operasional perusahaan importir daging itu.
Tim penyidik anti korupsi antara lain menyegel ruang akuntan yang menampung 40 orang pegawai. Akibatnya, hari ini para akuntan itu tak bisa bekerja. "Tentu ini menghambat kelangsungan usaha perusahaan," kata dia.

Panji mengaku telah menyerahkan surat keberatan kepada KPK siang ini. Dalam surat tersebut, dia meminta penyidik KPK mempercepat penyelidikan agar penyegelan kantor PT Indoguna dapat segera dicabut.

Pada Selasa malam, tim KPK menangkap empat orang dari sejumlah tempat seperti Hotel Le Meredien dan kantor PT Indoguna Utama. KPK menyita dua plastik kresek berisi duit pecahan Rp 100 ribu, dua buku tabungan, dokumen, dan tas selempang hitam.

Namun, KPK belum membuka semua informasi ihwal operasi tangkap tangan pada malam itu Ketua KPK, Abraham Samad, meminta publik bersabar menunggu lembaganya bekerja. "Sabar, tunggu kejutannya," katanya melalui telepon.

Abraham menolak menanggapi kabar bahwa yang ditangkap adalah orang dekat petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia pun memilih bungkam soal soal proyek daging sapi impor yang diduga diwarnai suap itu.

Sumber Tempo dari kalangan penyidik menyebutkan, kasus suap tersebut berkaitan dengan politikus. Transaksi mereka diduga berkaitan dengan proyek impor daging sapi di Kementerian Pertanian yang dipimpin Suswono, yang juga kader PKS.

Sumber lain di KPK mengatakan, pimpinan KPK kini sedang melakukan gelar perkara terkait kasus tersebut. Tujuannya untuk menentukan siapa yang layak jadi tersangka.

Adapun tim penyidik KPK masih mengintai sejumlah orang yang diduga berkaitan dengan kasus suap itu. "Kami menunggu instruksi, baru bergerak," kata seorang penyidik.

INDRA WIJAYA | TRI SUHARMAN

Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

6 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

18 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

19 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya