Keluar dari Nasdem, Harry Tanoe Pilih Ormas Ini  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 30 Januari 2013 15:26 WIB

Harry Tanoesoedibjo (kedua kanan), bersama Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat, Ahmad Rofiq (ketiga kanan), usai memberikan keterangan di Jalan Diponogoro 29, Jakarta, Senin (21/1). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Bandung - Romli Atmasasmita, anggota Dewan Pakar DPP Partai Nasdem, sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem DPW Jawa Barat yang menyatakan mundur dari partainya hari ini, Rabu, 30 Januari 2013 mengatakan mayoritas petinggi Partai Nasdem yang mundur akan bergabung dalam ormas baru yang akan dideklarasikan Februari nanti. "Ormas ini, Persatuan Indonesia untuk Perubahan," kata dia di Bandung, Rabu, 30 Januari 2013

Menurut Romli, pembicaraan soal pendirian ormas itu dilakukan oleh sejumah eks petinggi Partai Nasdem yang menyatakan mundur di Jakarta. Dia menyebutkan sejumlah nama, di antaranya, pemilik MNC Grup Harry Tanoesoedibjo, bekas Sekjen Partai Nasdem Ahmad Rofiq, serta Sekretaris Jenderal Garda Partai Nasdem Saiful Haq yang dipecat sebelum Kongres Partai Nasdem. "Yang pasti Harry Tanoe, Sekjen Rofiq, Saeful Haq," kata Romli.

Romli mengatakan, ormas baru ini akan mengusung visi dan misi berbeda dengan partai lamanya itu. "Kami melihat perubahan tanpa persatuan tidak ada artinya. Kita sudah mengalami baru-baru ini. Kita perlu membentuk satu ormas baru, yang kemudian nantinya, tentunya kita melihat bagaimana perkembangan 2019 nanti," kata dia.

Menurut dia, pihaknya sengaja memilih membentuk ormas untuk menghimpun eks kader partai yang kecewa dengan hasil kongres Partai Nasdem. "Tapi pengalaman Nasdem, dari ormas ke partai, itu yang memulai persoalan-persoalan yang menimbulkan kekisruhan. Persoalannya dari situ. Ormas yang baru tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan itu. Kita akan kawal sehingga tidak terjadi susupan-susupan yang tidak benar."

Romli mengatakan, kemungkinan ormas akan berubah wujud menjadi partai baru, menunggu perkembangan politik menjelang 2019 nanti. "Kita lihat ke depan, 2019," kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terpopuler lainnya:
Alasan BNN Masih Tahan Raffi dan Wanda

Raffi Ahmad Dapat Narkoba dari Kampung Ambon?

Gadis Seksi di Operasi Tangkap Tangan KPK

Aceng Terancam 15 Tahun Penjara

KPK Tangkap Perantara Suap Politikus

KPK Tangkap Tangan Tiga Pelaku Suap

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

8 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

45 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

46 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

46 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

58 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

10 Januari 2024

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

7 Oktober 2023

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.

Baca Selengkapnya