Sengketa Tanah Keraton Yogya Dibawa ke Mediasi  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 29 Januari 2013 18:48 WIB

Seorang warga memunguti perabotannya yang tersisa saat eksekusi lahan di Jalan Suryowijayan, Yogyakarta, Senin (28/1). Sebanyak lima keluarga (Edy Soekarno, Parjono, Heru Marjono, Prayitno, dan Parman Mantodihardjo) yang menghuni tanah Sultan Ground (SG) seluas 124 meter persegi sejak tahun 1970an ini harus meninggalkan lokasi karena dikabulkannya permohonan pihak Cahyo Antono dengan dasar kepemilikan "Serat Kekancingan Magersari" atau surat kepemilikan hak guna atas tanah milik Kraton Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta segera melakukan mediasi untuk mempertemukan para penghuni tanah magersari yang tergusur dari kawasan Suryowijayan dengan Panitikismo atau Lembaga Pertanahan Keraton Yogyakarta.

“Kamis (besok) kami akan mediasi,” kata Ketua Komisi A DPRD DIY Ahmad Subangi kepada Tempo setelah menemui para warga yang masih menginap di selasar lobi DPRD DIY, Selasa, 29 Januari 2013.

Sebanyak lima kepala keluarga sejak Minggu malam lalu menginap di lobi DPRD DIY. Bangunan yang mereka huni di tanah magersari seluas 124 meter persegi telah rata dengan tanah dieksekusi Pengadilan Negeri Yogyakarta pada Senin lalu. Ahmad menyatakan DPRD DIY akan meminta klarifikasi Panitikismo, yang selama ini dinilai sangat sulit ditemui warga. Padahal, warga hanya ingin menanyakan langsung dasar penyerahan lahan magersari itu kepada penyewa yang baru, Cahyo Antono.

Setelah tiga hari menginap di lobi dewan, seorang warga paling tua, yakni Martodiharjo, 85 tahun, tumbang akibat sakit dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit. “Kena kencing batu,” kata seorang warga, Edy Soekarno. Ia menyatakan, selama menginap di lobi dewan, nasib warga penghuni tanah magersari belum jelas. “Tuntutan kami masih sama, keraton mencabut surat magersari untuk Cahyo Antono,” kata dia.

Ia juga mendesak keraton membersihkan Panitikismo dari orang yang memainkan peran sebagai makelar tanah. Warga juga menyoroti keganjilan surat kekancingan yang dikeluarkan Panitikismo.

Surat permohonan hak ngindung atau magersari itu diajukan Cahyo Antono ke Kelurahan Gedong Kiwo dan Kecamatan Mantrijeron pada 17 November 2003. Lalu, disetujui dan ditandatangani lurah dan camat pada 20 November 2003. “Anehnya, pada hari pertama pengajuan, 17 November 2003, Cahyo Antono langsung dapat surat persetujuan dari Panitikismo,” kata dia.

Penghageng Kawedanan Panitikismo Keraton Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hadiwinoto, membantah telah melakukan penipuan dengan surat kekancingan yang dikeluarkan untuk Cahyo Antono. “Itu tidak benar. Penipuan seperti apa?” kata Hadiwinoto saat ditemui Tempo di kantornya.

Dia tak menampik bahwa surat kekancingan atas tanah seluas 124 meter persegi tersebut terbit pada 17 November 2003, ditandatangani Wakil Kepala Panitikismo, R. Suwarno. Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua RT 23 dan Ketua RW 007 tanpa dibubuhi tanggal. Kemudian, surat tersebut ditandatangani lurah pada 23 November 2003. Sebelumnya, Panitikismo telah mengeluarkan peta lokasi pada 6 Oktober 2003.

Hadiwinoto juga menyatakan bahwa lahan untuk tempat menyimpan becak, yang diakui sebagai milik Mantodiharjo, Heru Marjono, Parjono, Prayitno, dan Eddy Sukarna sejak 1970, awalnya tidak berstatus magersari. Melainkan sultan ground. “Enggak ada magersari di situ. Mereka tidak pernah mengajukan status magersari. Mana buktinya. Itu bangunan liar,” kata Hadiwinoto.

PRIBADI WICAKSONO | PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita Terpopuler Lainnya:
Polisi: Narkoba Raffi Terkait Jaringan Besar

Ini Racikan Narkoba Jenis Baru Raffi Cs

Ada Apa Raffi-Wanda? Ini Kata Yuni Shara

BNN: Tujuh Orang Positif Pakai Narkoba Jenis Baru

Status BBM Wanda Hamidah Sebelum Diciduk BNN

Roy Suryo Geram Ada Kasus Pelecehan Petenis

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

10 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

18 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

44 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

50 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

51 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya