TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria berusia 40 tahun di Bali menikahi bocah kelas VI SD. Kepolisian Resor Bangli, Bali, menelusuri pernikahan gadis di bawah umur tersebut.
Kepala Subbagian Humas Kepolisian Bangli, Ajun Komisaris I Dewa Nyoman Rai, mengatakan, Unit Perlindungan Anak dan Perempuan telah memeriksa pasangan tersebut pada Senin, 28 Januari 2013.
I Wayan Cidra, 40 tahun, dan NWJ, 13 tahun, menurut Rai, menikah atas dasar suka sama suka. "Dari pemeriksaan itu, si anak mengaku memiliki perasaan suka kepada Cidra. Begitu juga sebaliknya. Kami belum menemukan adanya tanda-tanda bahwa si anak tertekan atau dipaksa," kata Nyoman Rai, Selasa, 29 Januari 2013.
Berdasarkan pemeriksaan tertutup itu pula, Cidra mengaku kepada polisi bahwa dia akan menyayangi NWJ dan tidak ada niat sedikit pun untuk menceraikan NWJ.
Meski demikian, polisi masih menaruh curiga dan tetap melakukan pemantauan hingga waktu yang tidak ditentukan. "Kami masih terus selidiki karena ini menyangkut anak yang masih di bawah umur dan menyalahi UU Perlindungan Anak," ujar dia.
Dari sisi pelanggaran hukum, polisi hingga saat ini belum menerima pengaduan dari keluarga kedua belah pihak. Sebab, pernikahan Cidra dan NWJ dinyatakan telah sah secara adat dan agama Hindu.
"Pernikahan secara adat dan agama sudah digelar 23 Januari lalu," kata Rai. Dalam pernikahan tersebut, pihak keluarga dan pengurus desa turut hadir dan mengesahkan pernikahan tersebut.
Termasuk istri Cidra, kata Nyoman Rai, telah mengetahui dan memberikan restu untuk pernikahan mereka. Keduanya berasal dari Kecamatan Temuku, Kabupaten Bangli.
Bahkan, saat ini, NWJ dan istri pertama Cidra tinggal dalam satu rumah. "Semuanya tinggal satu rumah, termasuk dua anak Cidra dari istri pertamanya juga tinggal di sana. Anak pertama Cidra itu usianya hampir sama dengan NWJ," dia menjelaskan. Saat ini, CWJ sudah berbadan dua dengan usia kehamilan tujuh bulan.
KETUT EFRATA
Berita terkait
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri
15 hari lalu
Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.
Baca SelengkapnyaMenteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel
37 hari lalu
Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Baca SelengkapnyaMarak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP
53 hari lalu
KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).
Baca SelengkapnyaViral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi
3 Maret 2024
Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya
Baca SelengkapnyaSudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong
1 Maret 2024
Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaSatu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar
1 Maret 2024
Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat
21 Februari 2024
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.
Baca SelengkapnyaFSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong
20 Februari 2024
FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.
Baca SelengkapnyaKorban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media
20 Februari 2024
Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.
Baca SelengkapnyaSave the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok
3 Februari 2024
Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.
Baca Selengkapnya