TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan kepala keluarga korban kerusuhan Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, menuntut Bupati Sumbawa, Jamaludin Malik, bertanggung-jawab atas pembakaran rumah dan pengusiran warga pendatang asal Bali. Para pengungsi meminta Bupati mengganti seluruh isi toko dan rumah yang terbakar dan rusak akibat kerusuhan pada Selasa kemarin.
Kerusuhan di Sumbawa mengakibatkan sekitar 2.000 jiwa atau sekitar 400 kepala keluarga mengungsi. Rusuh dipicu oleh kecelakaan sepeda motor.
Tuntutan pembayaran ganti rugi disampaikan koordinator para pengungsi, Wayan Suardika, Rabu, 23 Januari 2013. "Kami sudah bertemu dengan seluruh pengungsi. Kami sepakat meminta Bupati Sumbawa mengganti semua kerugian kami," kata Suardika di Sumbawa.
Kerugian itu, menurut Wayan, diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah. Kerugian mencakup rumah hangus terbakar, dirusak, kendaraan roda empat, dan roda dua, toko serta isinya yang dijarah, yang hancur dan barang hilang saat kerusuhan.
Wayan beserta puluhan pengungsi lain yang tersebar di Sumbawa Besar mengaku akan segera kembali ke rumah masing-masing dalam beberapa hari ke depan. "Kami diusir keluar Sumbawa, tapi kami tetap akan kembali dengan resiko apa pun," kata Wayan.
Bupati Sumbawa, Jamaludin Malik, mengaku akan segera membicarakan tuntutan ganti rugi itu dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat. "Tuntutan akan kami putuskan setelah ada pembicaraan dengan pemerintah provinsi dalam waktu dekat," katanya.
AKHYAR M NUR
Berita terkait
Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur
5 hari lalu
Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.
Baca SelengkapnyaPolisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang
5 hari lalu
Para remaja yang kedapatan hendak tawuran itu dibawa ke Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Palmerah.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Bakal Cabut KJP Pelajar yang Konvoi Bawa Sajam di Jakpus
28 hari lalu
PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam saat konvoi di Senen
Baca Selengkapnya38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba
28 hari lalu
Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.
Baca Selengkapnya170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba
30 hari lalu
Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.
Baca SelengkapnyaGelar Sahur on the Road dengan Konvoi Motor, 31 Remaja di Pancoran Diciduk Polisi
38 hari lalu
Dari para peserta sahur on the road itu, polisi menyita 16 unit sepeda motor, satu buat petasan yang sudah kosong, hingga bambu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 6 Remaja Diduga Bakal Tawuran di Jatinegara Bawa Celurit dan Botol Air Keras
38 hari lalu
Polisi menangkap keenam pemuda bersenjata tajam yang diduga hendak tawuran itu ketika berpatroli di wilayah Jalan Cipinang Lontar, Jatinegara,
Baca SelengkapnyaHendak Tawuran dengan Senjata Tajam Jelang Sahur, 12 Remaja di Ciledug Tangerang Ditangkap
40 hari lalu
Polsek Ciledug menangkap 12 remaja yang diduga hendak tawuran di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Ahad dini hari.
Baca SelengkapnyaPolisi Kembali Gagalkan Aksi Perang Sarung di Solo, 1 Pemuda Ditahan
40 hari lalu
Polresta Solo menggagalkan perang sarung yang terjadi di Kampung Nayu, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo Minggu dini hari.
Baca SelengkapnyaTinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat
46 hari lalu
Ada tempat di kawasan Koja yang dijadikan lokasi tawuran pada malam pertama Ramadan.
Baca Selengkapnya