TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi S.P. mengatakan satu lagi penyidik dari kepolisian mundur dari institusinya. "Sudah disetujui pimpinan, pengunduran dirinya pekan lalu," kata Johan ketika dihubungi Tempo, Selasa, 22 Januari 2013.
Penyidik bernama Syamsul Huda itu merupakan bagian dari tim yang menangani kasus dugaan suap Bupati Buol Amran Batalipu. Menurut Johan, Syamsul telah bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi selama lebih dari empat tahun. "Alasan dia mengundurkan diri karena ingin mengabdi pada institusi awal. Tidak ada masalah apa-apa," kata Johan.
Pengunduran diri penyidik KPK ini sudah terjadi beberapa kali. Pada 2 November 2012 enam penyidik Polri mengundurkan diri dengan alasan yang sama dengan Syamsul Huda. Demikian juga pada 13 Desember, dua penyidik menyatakan pengunduran diri dari KPK.
FEBRIYAN
Berita terkait
Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK
14 Januari 2019
Polisi mengakui menemukan kendala dalam mengidentifikasi bom molotov dan bom palsu di rumah pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.
Baca SelengkapnyaIdul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit
25 Juni 2017
Karena kondisi matanya belum pulih, Novel Baswedan hanya bisa merayakan Idul Fitri di rumah sakit di Singapura.
Baca SelengkapnyaAlasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan
19 Mei 2017
Polda Metro Jaya membantah bekerja lambat dalam mengungkap kasus serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu
26 April 2017
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan serangan kepada Novel Baswedan sangat terencana dengan baik.
Baca Selengkapnya2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi
24 April 2017
Dua orang yang difoto dekat rumah Novel Baswedan berprofesi sebagai debt collector sekaligus jadi informan polisi untuk kasus pencurian motor.
Baca SelengkapnyaPolisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan
21 April 2017
Polisi tengah memeriksa seorang yang diduga pelaku penyiram air keras pada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaTiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan
13 April 2017
Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaTeror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK
13 April 2017
Air keras disiramkan ke wajah Novel Baswedan. Patut diduga, otak pelakunya berkeinginan agar Novel roboh dan KPK rapuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Novel Baswedan adalah ikon di KPK. Karena itu, menyerang Novel berarti pula menggempur KPK.
Baca SelengkapnyaKapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan
12 April 2017
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan meminta seluruh jajarannya untuk bekerja maksimal mengungkap kasus serangan terhadap Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaSerangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh
12 April 2017
"Tentu ada motif. Ada pelaku di lapangan yang menyiram tentu ada yang menyuruh. Tidak mungkin berdiri sendiri," ucap Iriawan.
Baca Selengkapnya