TEMPO Interaktif, Banyumas:Presiden Megawati kembali dijadwalkan mengunjungi Banyumas, setelah kunjungan sebelumnya batal terlaksana. Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas PurwadiSantoso menyatakan 4 Juli lalu rencananya Megawati mengunjungi Banyumas untuk memberikan sumbangan secara simbolis pada para pedagang Pasar Wage Purwokerto yang kehilangan kios dan dagangan akibat kebakaran beberapa waktu lalu. Namun kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu gagal karena cuaca buruk menghalangi penerbangan helikopter yang ditumpangi Presiden beserta rombongan. Alhasil, puluhan ribu masyarakat Banyumas kecewa berat karena gagal bertemu dengan presidennya. Untuk rencana kunjungan kali ini, Presiden akanmendarat pukul 10.00 WIB terbang menuju Purwokerto,tempat acara digelar, dari Yogyakarta dan mendarat dilapangan Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto.Pada acara yang dipusatkan di Alun alun Purwokerto ituPresiden akan menyerahkan bantuan untuk mendorongusaha kecil dan menengah industri dan perdagangan diJawa Tengah. Bantuan berupa kredit tanpa agunan dariBank Arthagraha untuk 250 pedagang Pasar WagePurwokerto yang kehilangan kios dan dagangan karenadilalap api beberapa bulan lalu. Selain bantuan untuk pedagang, kedatangan presidendidampingi suami Taufik Kiemas juga akan menyerahkanbantuan berupa berbagai peralatan seperti mesinperontok padi, mesin pemipil jagung dan beberapa mesinpertanian lain untuk tujuh kabupaten yakni Grobogan,Pati, Jepara, Boyolali, Klaten, Purbalingga danWonosobo. Purwadi Santoso menyatakan, seperti rencana kedatanganpertama yang gagal 4 Juli lalu, kali ini Pemkab jugabakal mengerahkan seluruh lapisan masyarakat untukmenyambut kedatangan presiden.Ari Aji HS - Tempo News Room
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
14 Juli 2023
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.