Kisah Pawang Hujan; Lempar Kolor, Hujan Molor

Reporter

Jumat, 18 Januari 2013 05:27 WIB

Pawang ritual berdoa sebelum Ritual Ujungan di Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan Banjarnegara. Ritual Ujungan diadakan untuk memanggil hujan yang sudah dilakukan sejak tahun 1830. Darah yang keluar dari petarung Ujungan dianggap sebagai simbol bakal turunnya hujan. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Bangkalan--Penampilannya jauh dari elegan. Celana pendek sedengkul dan baju koko agak kusam seolah pakaian favoritnya. Tak seorang pun bakal mengira, Mat Tilyas, 60 tahun, punya kemampuan yang tak biasa: pawang hujan.

Rabu 16 Januari 2013 sore, di rumahnya yang sederhana dan asri, di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, bapak dua anak ini sedang mengobati anak kecil yang terus nangis meronta-ronta karena sakit gigi. "Ngobatin sakit gigi juga, pijat juga," katanya kepada tempo.co menjelaskan dua keahlian lain selain pawang hujan.

Setelah sang pasien pulang, Tilyas pergi sejenak, sejurus kemudian datang membawa sebuah sapu lidi. "Ini bisa jadi "alat" pengalih hujan," tuturnya sambil tersenyum. Memang kurang bisa diterima akal sehat, tapi itulah misteri keyakinan seorang pawang hujan. Selain sapu lidi, Tilyas menajurkan sarang semut pohon hingga celana kolor wanita bisa dijadikan alat pengalih hujan. "Benda apa pun bisa jadi "alat".

Bagaimana sapu lidi bisa menunda hujan? Menurut Tilyas, sapu lidi tentu tidak bisa menunda hujan. Yang diperlukan seorang pawang adalah ritual yaitu memperbanyak zikir dan berdoa kepala tuhan yang maha esa. Tapi, doa dan dzikir ini tidak bertuah, jika sang pemohon tidak yakin kepada pawangnya. "Kalau pemohon tidak yakin, tidak akan berhasil, harus yakin, itu kuncinya," katanya lagi.

Ilmu pawang hujan Tilyas didapat dengan belajar. Mulanya berawal dari kegiatannya di teater desa. Tilyas belajar ilmu gendam khusus menarik banyak penonton datang menonton pertunjukannya. Dari ilmu gendam inilah, berkembang ke pawang hujan, memijat pakai tenaga dalam hingga mengobati sakit gigi pakai air putih. Agar ilmunya ampuh, seorang pawang harus melatih kebatinan dengan beribadah. "Walau baca surat fatihah, tapai kalau hati bersih, pasti jadi mantra yang ampuh," jelasnya.

Di musim hujan seperti saat ini. Jasa Mat Tilyas memang sangat dibutuhkan terutama untuk acara selamatan yang mengundang banyak orang. Jika sedang menangani pasien hujan, mat Tilyas tidak keluar rumah hingga acara di rumah pasiennya selesai. Dia akan terus memanjatkan doa kepada yang maha kuasa. Dia juga akan meminta sang pemohon tidak mandi seharian penuh serta menyalakan dupa. Dupa tidak boleh mati hingga hajatannya selesai. "Hati pawang itu harus bersih, tidak boleh sombong apalagi takabur," katanya.

Soal tarif pawang, tidak ada patokan. Tapi tilyas selalu membiasakan diri menerima bayaran di belakang setelah hajatan sukses. Upah yang diterimanya bervariasi antara Rp 50 hingga 100 perorang. "Kalau sukses saya terima dibayar, kalau gagal tidak perlu bayar," ungkapnya.

Meski begitu, Tilyas tidak mau menjadikan keahliannya ini sebagai sumber mata pencaharian utama. Sebab itu dia juga menjadi tukang pijat, mengobati sakit gigi, bertani hingga menjadi kuli. "Kalau ngandalkan upah pawang, tidak cukup, hanya sampingan saja," katanya.

Menurut Tilyas, semua orang bisa menjadi pawang hujan. Hal ini sejalan dengan yang dialami Halimatus, 25 tahun. Warga Desa Jekan, Kecamatan Socah. Dalam dunia pawang, anak pertama dipercaya punya kemampuan otomatis menjadi pawang. Halimatus sudah membuktikannya.

Ketika menikah pada 2006 silam, bertepatan dengan musim hujan. Agar tamu undangan tetap datang, ibunya memintanya melempar celana dalamnya ke atap rumah dan ajaib mendung mendadak sirna, hujan baru turun setelah acar selesai. "Saya tidak boleh mandi seharian, saya juga berdoa dalam hati setiap saat," katanya kepada Tempo.

Keberhasilan menunda hujan pertama kalinya itu, membuat halimahtus banyak tetamu. Namun dia menolak. "Saya hanya mau gunakan keahlian ini untuk hajatan keluarga sendiri," ucap wanita dua anak ini. Simak berita unik lainnya.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

22 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

3 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

4 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

4 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

6 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

6 hari lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

7 hari lalu

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya

5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

7 hari lalu

5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

Selain banjir, sambaran petir menjadi bencana yang berbahaya dan patut untuk diwaspadai saat musim hujan.

Baca Selengkapnya