23 Warga Pantai Buyat Telah Di-BAP

Reporter

Editor

Senin, 26 Juli 2004 15:55 WIB

TEMPO Interaktif, Manado: 23 warga pantai Buyat yang tinggal di dekat lokasi buangan limbah PT Newmont Minahasa Raya, telah dimintai keterangan polisi yang dimasukkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Ajun Komisaris Besar Budhy Wibowo Sumantri, Senin (26/7).Menurut Budhy, pemeriksaan ini sebagai tindak lanjutlaporan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) tentang adanya pencemaran yang menyebabkan kondisi kesehatan warga Pantai Buyat terganggu. Selain mengumpulkan keterangan, sampel darah dan rambut 36 warga, juga diambil. Selain itu, penyidik juga telah mengambil sampel air di kawasan mereka tinggal. Dia mengatakan sampel darah dan rambut ini langsungdibawa ke laboratorium forensik Mabes Polri. HariSabtu (24/7) sampel darah dan rambut ini telah dibawake Jakarta. Hingga kini, Polda Sulawesi Utara belum menetapkantersangka dalam kasus itu. Namun, menurut Budhy, bila dugaan dan hasil tes terbukti, maka Newmont Minahasa, dapat menjadi tersangka.Sementara itu, Di DPRD Sulawesi Utara, anggota Dewanmenunda dengar pendapat menyangkut pencemaranlingkungan dan masalah kesehatan di pantai Buyat,Senin (26/7). Penundaan ini dilakukan karena wakilwarga korban dari pantai Buyat tidak datang. Selain warga korban, dengar pendapat ini akan dihadiriNewmont Minahasa, Dinas Pertambangan dan EnergiSulawesi Utara, Badan pengendalian Lingkungan Hidup,Dinas Kesehatan dan LSM. "Wakil warga Buyat sudahdiundang, tapi belum hadir," kata Ketua Komisi D DPRDSulawesi Utara Djitro Tamengge.Komisi gabungan DPRD Sulawesi Utara telah mengunjungi pantai Buyat dan menemukan penyakit sama yang diderita warga pantai Buyat. Djitro mencontohkan penyakit yang sama itu adalah adanya benjolan-benjolan di tubuh puluhan warga Buyat.Selain benjolan, Dewan juga menemukan penyakitgatal-gatal, keram dan mata rabun. Komisi gabunganjuga mendapati pendapatan nelayan Buyat menurundrastis akibat pencemaran limbah ini. "Secara morilNewmont harus bertanggung jawab di pantai Buyat,"katanya. Verrianto Madjowa - Tempo News Room

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

40 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

50 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya