Waspada, Merapi Juga Keluarkan Gas Beracun

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 17 Januari 2013 04:15 WIB

Ratusan warga mendengarkan khutbah, dengan latar belakang Gunung Merapi, saat pelaksanaan salat Idul Adha di Lapangan Stiper, Kalitengah Kidul, kelurahan Glagaharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (26/10). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO , Sleman: Semua gunung berapi berpotensi mengeluarkan gas beracun. Jika dihisap bisa membuat lemas bahkan mematikan nyawa makhluk hidup. Tidak terkecuali Gunung Merapi juga mengeluarkan gas beracun.

Bagi para pendaki gunung, disarankan tidak mendekati kawah yang sedang aktif. Seperti kejadian di Gunung Sunduro Temanggung Jawa Tengah kawah mengeluarkan gas beracun dan dua pendaki mati seketika karena menghirup gas itu.

"Pada prinsipnya semua gunungapi mengeluarkan gas beracun, hanya tingkatannya berbeda-beda. Tidak terkecuali Gunung Merapi," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Gelologi, Rabu (16/1).

Gas vulkanik dari gunungapi aktif itu bermacam-macam. Ada yang hanya membuat lemas penghirupnya, tetapi ada pula yang langsung mematikan.

Jenis gas vulkanik yang berasal dari gunungapi aktif adalah berbentuk gas CO, CO2, HCN, H2S atau SO2. Jika gas itu masih dalam kepekatan dan dalam ambang batas tertentu bisa mematikan yang menghirupnya.

Ia menceritakan gas beracun yang berada di beberapa kawah di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah seperti kawah Sikidang, Sinila dan lain-lain. Saat kawah mengeluarkan gas beracun pada 2011 lalu tidak berbau dan tidak berwarna. Akibatnya warga kebingungan harus mengungsi.

Pada 1982, ribuan warga di sekitar kawah mati akibat menghirup gas beracun. Karena gas beracun itu tidak berbau dan tidak berwarna. Karena berat jenis gas lebih ringan dari udara, justru makhluk hidup yang tingginya tidak sampai 1 meter bisa hidup karena tidak menghirup gas. Begitu pula yang tiarap atau anak kecil yang tingginya tidak sampai satu meter, asal tidak digendong.

Gas beracun itu segera menguap ke udara di atas jika matahari bersinar. Namun jika tidak ada matahari, gas iru sering mengambang di permukaan tanah. "Kalau ada panas matahari, gas akan terangkat ke atas dan terurai," kata Surono.

Ia mewanti-wanti, jika pada malam hari, waktu mendung atau tidak ada sinar matahari, dipastikan gas akan mengambang di permukaan tanah. Maka para pendaki gunungapi supaya waspada dan tidak mendekati kawah.

Pecut, Pengamat Gunung Merapi di Pos Pengamatan Merapi di Kalirang menyatakan Merapi sering mengeluarkan asap di musim hujan. Tetapi asap ini justru banyak mengandung air. Sebab, kawah panas terguyur hujan lalu asap keluar dari permukaan kawah.

"Kalau pendaki ke puncak Merapi tetap hati-hati dan waspada terhadap gas yang keluar dari kawah meskipun satus Merapi aktif normal," kata Pecut.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

13 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

28 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

29 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

38 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

54 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

54 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

57 hari lalu

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya