TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah sekolah di Kota Yogyakarta mempertahankan sistem belajar-mengajar rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI), meski program itu dihapus Mahkamah Konstitusi (MK).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, sebanyak delapan SMA dan tiga SMA RSBI di Kota Yogyakarta tetap menjalankan sistem belajar-mengajar sesuai standar RSBI sebelumnya. Semua RSBI di kota ini masih menunggu instruksi dari Kementerian Pendidikan setelah program itu dihapus Mahkamah Konstitusi.
"Kami mematuhi keputusan MK sehingga semua sekolah statusnya kembali menjadi reguler. Sekolah menunggu aturan teknis dari Kementerian Pendidikan," kata Edy di Balai Kota Yogyakarta, Jumat, 11 Januari 2013.
Menurut dia, penghapusan program RSBI tidak berdampak pada sistem belajar-mengajar maupun pengelolaan anggaran operasional sekolah. Sistem belajar-mengajar yang dimaksud adalah guru tetap mendorong siswa menguasai bahasa asing.
Selain itu, silabus materi yang digunakan sekolah sesuai standar internasional. “Sistem pembelajaran tidak terpengaruh. Status RSBI dihapus tidak masalah. Kota Yogyakarta, kan, masih punya sekolah standar nasional (SSN),” kata dia.
Adapun anggaran operasional pengembangan RSBI selama ini sebagian besar bersumber dari APBD kota sehingga sekolah tidak khawatir tak mendapat kucuran dana dari pusat. “Sudah tiga tahun terakhir RSBI di Yogyakarta tidak mendapat bantuan karena dianggap mandiri. Jadi tidak ada dampaknya dari sisi anggaran,” katanya.
Ia juga membantah RSBI di Kota Yogyakarta membebani siswa dengan biaya pendidikan yang mahal. RSBI juga berkewajiban menyediakan kuota untuk siswa miskin dan memberikan beasiswa. “Tunjukkan saja RSBI di kota yang mahal. Kalau di daerah lain memang ada,” katanya.
SHINTA MAHARANI
Berita terkait
Begini Akhir Hubungan SBBS Sragen dengan PASIAD Asal Turki
30 Juli 2016
PASIAD masuk Indonesia dengan menawarkan proposal
pendirian
sekolah yang berfokus membawa pelajar Indonesia untuk
>
melanjutkan pendidikan ke Turki.
Tidak Terafiliasi Gulen, SMA Banua Punya 4 Guru Turki
29 Juli 2016
SMA Banua Bilingual Boarding School memiliki empat tenaga
pendidik asal Turki yang direkrut atas kerja sama dengan Amity
College Australia sejak 2015.
Kemendikbud Akan Audit Sekolah Internasional
22 April 2014
Ada 111 sekolah internasional yang belum mengantongi izin.
Baca SelengkapnyaSebanyak 282 Sekolah di Yogyakarta Belum Terakreditasi
7 April 2014
Akreditasi masih jadi masalah pendidikan di Yogya.
Baca SelengkapnyaAktivis Kecam RSBI Jadi BLUD
28 Mei 2013
"Jika rencana itu diterapkan akan memunculkan diskriminasi sekolah."
Baca SelengkapnyaPenghapusan RSBI Dinilai Pengaruhi Psikologi Siswa
20 Februari 2013
'Psikologi siswa dan guru jelas terpengaruh,' kata pengawas pendidikan Provinsi Jawa Timur, Hadi Wiyono.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi Belum Sepenuhnya Bubarkan RSBI
20 Februari 2013
Papan nama RSBI masih terpampang di setiap selolah. Pungutan pun masih membebani orang tua murid dengan dalih sumbangan.
Baca SelengkapnyaKata Guru Besar UI Soal Sekolah Internasional
15 Februari 2013
Menurut Sri Edi Swasono, sekolah internasional mempunyai mutunya internasional tapi tidak menjadi bagian dari internasional.
Anggaran Dihentikan, Eks RSBI Berhemat
11 Februari 2013
Gaji guru dan pegawai sekolah bekas RSBI akan ditalangi dulu.
Baca SelengkapnyaBekas RSBI Resmi Jadi Sekolah Biasa
31 Januari 2013
Kebijakan tersebut ditetapkan melalui Surat Edaran Nomor: 017/MPK/SE/2013 tentang Kebijakan Transisi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
Baca Selengkapnya