Vonis Angie, Demokrat Percaya pada Kebenaran  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 10 Januari 2013 15:10 WIB

Terdakwa kasus dugaan suap kepengurusan anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional Angelina Sondakh menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (3/1). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Penasehat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengatakan vonis terhadap Angelina Patricia Pinkan Sondakh dalam kasus korupsi mempengaruhi citra dan popularitas partainya. "Kalau dikatakan berpengaruh, tapi mesti dilihat apakah pengaruhnya itu signifikan atau tidak," katanya kepada Tempo, Kamis, 10 Januari 2013.

Angie--sapaan Angelina Sondakh--sebelum dipecat menjabat Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, juga anggota Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat.

Mobarok mengatakan Partai Demokrat mengambil hikmah positif dari kasus rasuah Angie tersebut. "Tentu ada sisi positif dan sisi negatifnya. Namun, kami percaya kepada kebenaran," kata dia.

Pembacaan putusan kasus Angie dijadwalkan Kamis siang ini sekitar pukul 13.00 WIB. Jaksa Penuntut Umum menilai Angie telah menerima suap terkait dengan pembahasan anggaran pendidikan dan olahraga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada 2011. Jaksa menuntut Angie dengan hukuman 12 tahun penjara dan mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 32 miliar.

Jaksa mengatakan Puteri Indonesia 2001 ini telah menerima suap dari dari Grup Permai, perusahaan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, untuk memuluskan pembahasan anggaran pendidikan dan olahraga di Komisi X DPR. Angie di dalam persidangan membantah semua tuduhan tersebut.

Pengacara Angie, Tengku Nasrullah, mengatakan kliennya siap menghadapi pembacaan putusan tersebut. "Ibu Angie hanya tawakal saja menghadapi putusan hari ini," kata dia.

Mubarok berujar, kasus Angie tersebut menambah daftar politikus Demokrat yang terbelit kasus korupsi. Meski demikian, dia mengatakan angka politikus Demokrat yang terjerat kasus korupsi masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan dua partai terbesar lainnya, yaitu Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Dilihat dari data 2004-2012, Partai Golkar dan PDIP masih lebih besar dari kami," kata Mubarok.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita terkait

Para Puteri Indonesia Belajar Kehidupan dari Mooryati Soedibyo, Venna Melinda Dikuatkan Mental

8 hari lalu

Para Puteri Indonesia Belajar Kehidupan dari Mooryati Soedibyo, Venna Melinda Dikuatkan Mental

Para Puteri Indonesia membuat kesaksian bagaimana mereka belajar kehidupan dan mendapat semangat dari Mooryati Soedibyo.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

Anas Urbaningrum menyatakan kembali ke dunia politik karena ingin menjadi petugas publik.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

Anas Urbaningrum kembali sebut soal gantung di Monas. Tapi berbeda dari pernyataanya 11 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Pidato di Monas Hari Ini, Bicara Soal Kepentingan Bangsa Sampai Klarifikasi Hambalang

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Akan Pidato di Monas Hari Ini, Bicara Soal Kepentingan Bangsa Sampai Klarifikasi Hambalang

PKN berkeras Anas Urbaningrum tak bersalah dalam kasus korupsi Hambalang.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

12 Mei 2023

Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan akan menyerahkan jabatannya kepada Anas Urbaningrum pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya

10 Kode Rahasia Kasus Korupsi, Terbaru Tersangka Yana Mulyana: Musang King dan Everybody Happy

17 April 2023

10 Kode Rahasia Kasus Korupsi, Terbaru Tersangka Yana Mulyana: Musang King dan Everybody Happy

Dalam kasus korupsi tersangka Wali Kota Bandung Yana Mulyana, digunakan kode rahasia "nganter musang king" dan "everybody happy"

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

10 April 2023

Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

Tempo mendapat kesempatan berbincang dengan Anas Urbaningrum dari dalam Lapas Sukamiskin.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

7 April 2023

Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

Anas Urbaningrum akan langsung menuju orang tuanya di Blitar setelah dia bebas dari Lapas Sukamiskin.

Baca Selengkapnya