TEMPO.CO, Batu - Sebanyak 5.384 pemuda usia produktif di Kota Batu, Jawa Timur, berstatus penganggur. Mereka adalah lulusan sekolah menengah pertama hingga setara sekolah menengah atas.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Batu, Edi Murtono, menjelaskan bahwa data jumlah pemuda yang menganggur tersebut diperoleh dari daftar pencari kerja di Kota Batu tahun lalu. "Usai lulus sekolah, angka pengangguran membeludak," katanya, Jumat, 4 Januari 2013.
Untuk menekan jumlah penganggur dilakukan berbagai langkah, antara lain menciptakan lapangan baru di sektor pertanian dan pariwisata. Apalagi Pemerintah Kota Batu mengandalkan kedua sektor tersebut dalam rencana strategi pembangunannya. "Kami bekerja sama dengan kelompok tani dan industri kecil," ujar Edi.
Menurut Edi, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial menganggarkan dana Rp 600 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk membiayai pelatihan keterampilan pemuda. Tujuannya agar mereka memiliki keterampilan untuk membuka usaha secara mandiri.
Pelatihan di antaranya di bidang usaha kecil menengah yang disesuaikan dengan potensi Kota Batu, seperti memproduksi sari apel, keripik apel, jenang apel, keripik kentang, dan olahan hasil pertanian.
Juga tersedia anggaran Rp 3 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai dan tembakau 2013. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sedang menyiapkan pembangunan Balai Latihan Kerja yang akan dikerjakan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.
EKO WIDIANTO
Berita terkait
Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen
39 hari lalu
ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.
Baca Selengkapnya2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital
58 hari lalu
Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaRupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?
26 Februari 2024
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaPhiladelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?
24 Februari 2024
Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?
Baca SelengkapnyaGenerasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras
15 Februari 2024
Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.
Baca SelengkapnyaPengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja
7 Februari 2024
Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.
Baca SelengkapnyaSomalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International
1 Februari 2024
Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.
Baca SelengkapnyaAnies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY
29 Januari 2024
Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus
24 Januari 2024
Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran
20 Januari 2024
Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.
Baca Selengkapnya