Polisi Tetapkan Empat Tersangka Bentrok Pesilat  

Reporter

Senin, 24 Desember 2012 17:04 WIB

Ilustrasi. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Madiun - Kepolisian Resor Madiun Kota menetapkan empat tersangka yang diduga sebagai provokator bentrok antarpesilat yang terjadi di Madiun, Ahad kemarin. Kepala Kepolisian Resor Madiun Kota, Ajun Komisaris Besar Ucu Kuspriadi, enggan menyebutkan identitas keempat tersangka maupun asal kelompok perguruan silat mereka.

“Dari delapan orang yang diamankan, empat orang ditetapkan tersangka, empat lainnya dipulangkan,” kata Ucu, Senin, 24 Desember 2012.

Bentrokan terjadi antara massa pesilat Persaudaraan Setia Hati (PSH) Terate dan warga PSH Tunas Muda Winongo. Benturan itu dipicu saat belasan pesilat PSH Terate berkonvoi di permukiman basis massa PSH Tunas Muda Winongo di Jalan Kampar, Kelurahan/Kecamatan Taman.

Konvoi dilakukan seusai pengesahan anggota PSH Terate tingkat ranting di Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman. Lokasi kegiatan anggota PSH Terate itu hanya berjarak sekitar 300 meter dari permukiman yang dihuni anggota PSH Tunas Muda Winongo.

Karena dianggap mengganggu ketenangan permukiman, warga akhirnya mencegat dan menghajar para pesilat yang konvoi. Aksi saling lempar batu pun tak bisa dihindari. Beruntung, polisi segera membubarkan tawuran sehingga tidak sampai jatuh korban. Sejumlah sepeda motor yang digunakan pesilat PSH Terate rusak.

Hingga kini, sejumlah aparat kepolisian dibantu Tentara Nasional Indonesia masih bersiaga di sepanjang Jalan Kampar, Kelurahan/Kecamatan Taman, Kota Madiun. “Petugas masih disiagakan sampai suasana kondusif,” ujar Kepala Kepolisian Sektor Taman, Komisaris Burhanuddin.

Sebelumnya, bentrokan dalam skala cukup besar terjadi antar-anggota dua perguruan silat tersebut saat perayaan Sura, 25 November 2012 lalu. Kedua kelompok adu lempar batu di sepanjang Jalan Raya Madiun-Ponorogo.

Jalan Kampar dikenal rentan bentrok antara anggota PSH Terate dan PSH Tunas Muda Winongo. Warga yang menghuni kawasan ini berasal dari anggota dua perguruan silat tersebut. “Warga sini masih bisa rukun meski beda organisasi, tapi yang resek itu orang dari luar kampung sini,” kata Agung, salah seorang warga Jalan Kampar. Kampungnya beberapa kali menjadi langganan bentrok antar-perguruan silat.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

11 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya