TEMPO.CO, Bandar Lampung - Sejumlah ibu rumah tangga di Bandar Lampung mengkampanyekan antikorupsi dalam rangka menyambut Hari Ibu Nasional, Sabtu, 22 Desember 2012. Mereka menyebarkan selebaran yang berisi seruan pada kaum ibu untuk mencegah para suami mereka melakukan korupsi. "Caranya, selalu bertanya dari mana asal nafkah yang diberikan suami," kata Suhartini, koordintor aksi, Sabtu, 22 Desember 2012.
Kaum ibu yang tergabung dalam Aliansi Ibu Rumah Tangga Lampung itu menilai maraknya korupsi yang merajalela di Indonesia selama ini disebabkan kaum ibu memiliki kedudukan lemah dalam struktur keluarga. Kaum ibu hanya memiliki kemampuan membelanjakan harta tanpa ada kemampuan untuk menyaring harta halal dan haram di keluarga.
"Celakanya, ada ibu rumah tangga yang senang dimanjakan dengan harta berlimpah dan menuntut suami untuk memenuhi kebutuhan tanpa mengukur pendapatan suami," katanya.
Kebiasaan gaya hidup mewah kaum perempuan dituding sebagai faktor penyebab korupsi. Kaum ibu yang kebanyakan berprofesi sebagai pedagang di pasar tradisional itu perlu dibekali pendidikan audit. "Meski ada juga korupsi merupakan inisiatif para suami untuk memenuhi kebutuhan di luar rumah tangga," katanya.
Peringatan Hari Ibu Nasional ke-82 juga dilakukan oleh para istri pejabat di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Sabtu, 22 Desember 2012. Mereka menggelar upacara dengan seluruh peserta dan petugas dari kalangan ibu-ibu.
"Perempuan, terutama ibu-ibu, sangat penting dalam memajukan pembangunan. Kita harus mendukung peran suami agar berkinerja lebih baik sehingga kesejahteraan keluarga bisa terwujud," kata Eva Dwiana Herman, istri Wali Kota Bandar Lampung, yang bertugas sebagai inspektur upacara.
Peran kaum ibu dalam membesarkan anak dan mengatur keuangan keluarga merupakan ibadah. Dia berharap kaum ibu tidak terkungkung dalam urusan rumah tangga semata, tapi juga aktif dalam pembangunan.
"Harus juga berperan di masyarakat seperti melalui perkumpulan ibu-ibu di tingkat rukun tetangga atau organisasi perempuan lainnya," kata Eva, yang juga ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrat Kota Bandar Lampung itu.
NUROCHMAN ARRAZIE
Berita terkait
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran
38 hari lalu
Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.
Baca SelengkapnyaTips Belanja Online Aman di Masa Lebaran
38 hari lalu
Agar terhindar dari menjadi korban penjahat siber saat belanja online di masa Lebaran, simak tips berikut ini.
Baca SelengkapnyaHari Raya Horor
41 hari lalu
Film horor Siksa Kubur karya Joko Anwar dan Badarawuhi di Desa Penari karya Kimo Stamboel berebut penonton di bioskop pada masa libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaCegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga
41 hari lalu
Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.
Baca SelengkapnyaSejarah Parsel Lebaran, Dari Simbol Balas Budi Hingga Dicurigai sebagai Gratifikasi
43 hari lalu
Kebiasaan berkirim parsel tak pernah luntur, khususnya pada masa Lebaran. Bagaimana perkembangan tradisi ini di Indonesia?
Baca SelengkapnyaDinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?
47 hari lalu
Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.
Baca SelengkapnyaInspirasi Busana Lebaran di Hari Raya
47 hari lalu
Indonesia Fashion Week 2024 bisa menjadi inspirasi untuk memilih model dan warna busana Lebaran di Hari Raya.
Baca SelengkapnyaBingkisan Lebaran, Apa Perbedaan Parsel, Hampers, dan Gift Box?
48 hari lalu
Pemberian bingkisan saat hari raya, salah satunya Lebaran sebagai cara menjalin silaturahmi kepada kerabat, saudara, atau rekan kerja
Baca SelengkapnyaBenarkah THR 100 Persen ASN Tak Bisa Mendongkrak Perekonomian? Ini Kata Bank Indonesia
57 hari lalu
Pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp99,5 triliun untuk THR dan gaji ke-13 aparatur sipil negara tahun ini.
Baca SelengkapnyaUtamakan THR untuk Kebutuhan Hari Raya, Bukan Biaya Hidup Harian
58 hari lalu
Gunakan uang THR sesuai namanya, untuk menunjang kebutuhan hari raya, bukan untuk biaya hidup sehari-hari.
Baca Selengkapnya