Sirine Palsu, 300 Warga Lari ke Bukit

Reporter

Kamis, 20 Desember 2012 22:24 WIB

Pedagang mengevakuasi barang-barang mereka dari Pantai Marina, setelah dikeluarkan peringatan ancaman tsunami di Chennai, India Selatan menyusul gempa yang terjadi di lepas pantai barat Indonesia, Rabu (11/4). REUTERS/Babu

TEMPO.CO, Tulungagung-- Sebanyak 300 warga di pesisir Pantai Sine Tulungagung bertahan tinggal di lereng bukit. Mereka menjadi korban sirine yang dipasang Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang tiba-tiba berbunyi.

Sejak enam hari lalu warga di Dusun Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung ini tinggal di tenda pengungsian di lereng bukit sejauh tiga kilometer dari kampung mereka. Warga yang sebagian besar nelayan ini mengaku takut kembali ke rumah akibat sirine yang dipasang pemerintah daerah tiba-tiba berbunyi, Jumat, 14 Desember 2012 lalu. Sirine itu merupakan bagian dari peralatan early warning tsunami yang terpasang di sekitar perairan pantai selatan Sine.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Agus Purwanto mengatakan kepanikan warga ini akibat kesalahan teknis sirine yang tiba-tiba berbunyi. Meski tidak ada gempa yang terjadi, sirine itu berbunyi sangat kencang dan menimbulkan kepanikan. "Padahal tidak terjadi apa-apa," katanya, Kamis, 20 Desember 2012 saat menemui pengungsi untuk meminta pulang ke rumah.

Namun apa lacur, warga yang trauma dengan bencana tsunami di Aceh memutuskan tetap bertahan di lereng bukit. Hingga hari ini mereka rela hilir mudik ke laut untuk menangkap ikan di siang hari dan kembali ke pengungsian menjelang malam. Bersama keluarga dan kerabat, warga pesisir ini tinggal di tenda terpal milik Puskopad Kodam V/Brawijaya.

Suwarti, salah satu pengungsi mengatakan sebenarnya beberapa warga sudah berinisiatif turun beberapa hari lalu. Namun mereka kembali berlarian ke lereng setelah merasakan gempa yang cukup besar yang terjadi di Pacitan. "Kalau ada tsunami, siapa yang tanggung jawab," katanya dengan yakin.

Keputusan mengungsi ini bukan tanpa sebab. Sepekan sebelumnya, warga di pesisir Pantai Sine yang memang disinyalir rawan tsunami mengikuti simulasi penanganan bencana yang diselenggarakan BPBD setempat. Dalam simulasi itu mereka dilatih skenario penyelamatan diri dengan mengungsi ke tempat tinggi dan mendirikan tenda.

Alhasil, pelatihan itu benar-benar berhasil. Ketika empat hari usai pelatihan sirene tsunami tiba-tiba berbunyi, mereka dengan serentak menerapkan pelatihan itu. Meski telah berulang kali dibujuk agar pulang ke kampung dan menjelaskan jika terjadi kesalahan teknis, mereka tetap bertahan. Kini petugas BPBD yang kebingungan mengatasi dampak pelatihan tersebut.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

3 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

4 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

4 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

5 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

6 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

6 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

11 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

15 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya